Demi 'Suluh Kebangsaan', Mahfud Md Siap Naik Kereta Merak-Banyuwangi
IDN Times/Ardiansyah Fajar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Berawal dari keprihatinan fenomena di tahun politik, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menginisiasi gerakan moral bernama Suluh Kebangsaan. Gerakan ini juga digagas bersama Alissa Wahid, Romo Beny Susetyo, Ajar Budi Kuncoro, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Mustofa Bisri (Gus Mus), Sinta Nuriyah, Habib Lutfi, Buya Syafii Ma'arif dan sejumlah tokoh lain.
1. Ajak masyarakat partipasi pada Pemilu 2019
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Mahfud mengatakan, bahwa gerakan Suluh Kebangsaan diciptakan untuk mendorong kebersamaan anak bangsa agar tidak terpecah-belah. Maka dari itu, pihaknya melakukan dialog kebangsaan yang bermaksud mengajak masyarakat berpartisipasi pada Pemilu 2019.
"Ini ngajak memilih, kami juga memilih tapi kami tidak memaksa orang lain (memilih siapa). Ini gerakan mengajak memilih pada ujungnya menghasilkan pemimpin bersama," ujar Mahfud di Surabaya, Selasa (15/1).
2. Dilakukan di kota-kota besar
IDN Times/Ardiansyah Fajar
Tak hanya menggelar dialog kebangsaan yang dilaksanakan di Hotel Mercure Surabaya pada Rabu, (16/1), Suluh Kebangsaan juga akan singgah ke kota-kota besar di Indonesia. "Kami akan kunjungi kota besar, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Pekan Baru dan lainnya," ucapnya.
3. Sapa masyarakat akar rumput
IDN Times/ Amelinda Zaneta
Pria yang juga pakar hukum ini mengaku tak mau kalau gerakan Suluh Kebangsaan hanya di kalangan menengah ke atas dan akademisi saja. Dia pun akan menyapa masyarakat akar rumput pada 23-29 Januaro 2019. Kegiatan ini dinamakan jelajah kebangsaan.
"Naik kereta api dari Merak sampai Banyuwangi, tiap stasiun sapa rakyat, bersama tokoh di sana. Kita bangun kebersamaan di sana," terang Mahfud.
Baca Juga: Mahfud MD: Setiap Orang Indonesia Seharusnya Dapat Rp20 Juta per Bulan
4. Tujuannya bangun kesadaran dalam Pemilu 2019
IDN Times/Ardiansyah Fajar
Mahfud berharap, gerakan moral ini tidak ada lagi yang mengabaikan konstitusional. Sehingga angka partisipan pemilu terus naik. "Jangan mikir pilihannya jelek, kalau jelek semua pilih jeleknya yang lebih sedikit. Kalau bagus semua, pilih bagusnya yang lebih banyak," katanya.
Mahfud menambahkan, dalam gerakan Suluh Kebangsaan belum ada deklarasi dukungan kepada pasangan calon (paslon). Dia menakankan kalau gerakan ini tujuannya untuk kebersamaan. " Saya sendiri punya pilihan. Kalau deklarasi kita lihat situasinya. Yang penting bangun dulu kesadaran," pungkasnya.
Baca Juga: Banyak OTT dari KPK di 2018, Mahfud MD: KPK Sudah Bertindak Benar
