TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RSSA akan Lakukan Pemisahan Bayi Kembar Siam untuk Pertama Kali

Biaya operasi akan ditanggung BPJS Kesehatan

Konferensi pers operasi kembar siam di RSSA Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang berencana melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam untuk pertama kalinya. Operasi ini menjadi sangat penting karena akan menjadi tonggak sejarah bagi rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini. Bayi yang akan menjadi pasien nantinya adalah bayi perempuan berumur 11 tahun. Ia mengalami penyatuan tulang dada dan penyatuan 2 liver.

Baca Juga: Kasus Meningkat, RSSA Pastikan Kapasitas Ruang COVID-19 Aman

1. Meskipun pertama dilakukan, RSSA meyakinkan dokter yang terlibat adalah para ahli

Konferensi pers operasi kembar siam di RSSA Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Direktur Utama RSSA, Bachtiar Budianto membenarkan kalau operasi pemisahan bayi kembar siam ini adalah yang pertama bagi RSSA. Sekaligus merupakan yang pertama di Malang Raya. Oleh karena itu, operasi ini akan sangat penting bagi perkembangan dunia medis di Jawa Timur.

Meskipun pertama kali bagi RSSA, mereka menegaskan bahwa yang menangani operasi ini adalah para dokter ahli. Operasi ini akan dilaksanakan pada Sabtu (12/8/2023) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Persiapan operasi ini sudah dilakukan oleh tim dokter beberapa hari sebelumnya.

"Yang terlibat dalam operasi ini adalah para dokter ahli yang berpengalaman. Kita juga melakukan konsultan pada masing-masing bidang dengan kompetensi tingkat nasional maupun internasional," terangnya saat konferensi pers di Ruang Mojopahit Lantai 3 Gedung RSSA pada Kamis (10/8/2023).

2. Sebanyak 40 sampai 50 orang yang akan menangani operasi ini

Konferensi pers operasi kembar siam di RSSA Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Bachtiar menyampaikan kalau operasi ini tidak main-main, mereka mempersiapkan tim besar dalam operasi pemisahan bayi kembar siam ini. Sebanyak 40 sampai 50 orang yang akan bahu membahu menyelamatkan masa depan sang bayi. Tim dokter ini juga akan didampingi oleh dokter ahli dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya.

"Tim kami cukup besar, ada sekitar 40 sampai 50 orang. Mereka terdiri dari dokter ahli hingga perawat yang akan bertugas selama berjam-jam," ujarnya.

Ia juga meyakinkan kalau fasilitas kesehatan di RSSA sudah sebanding dengan yang ada di RS dr Sutomo Surabaya. Ia bahkan berujar bahwa ada beberapa fasilitas kesehatan yang dimiliki RSSA tidak dimiliki oleh RS dr Sutomo.

Baca Juga: RSSA: Pasien Tragedi Kanjuruhan Meninggal Akibat Multi Trauma  

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya