TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pakar Sejarah Unesa: Bung Karno Lahir di Surabaya

Bung Karno Arek Suroboyo rek!

Presiden pertama RI Sukarno (Repro Buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat)

Surabaya, IDN Times - Pakar Sejarah Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rojil Nugroho Bayu Aji mengatakan, pernyataan tentang Presiden Pertama Indonesia, Soekarno lahir di Kota Blitar tidak tepat. Sebab, tempat kelahiran Bung Karno yang sebenarnya adalah di Kota Surabaya. Menurutnya, sejumlah catatan sejajarah menuliskan bahwa Bung Karno memang lahir di Kota Surabaya, bukan di Blitar.

Baca Juga: Seatap di Rumah Peneleh, Kisah Soekarno dan Sang Guru Tjokro 

1. Tempat lahir Soekarno tercatat di penerimaan mahasiswa ITB

Kampus ITB Dokumen itb.ac.id

Catatan pertama adalah surat keterangan penerimaan mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB). Surat penerimaan mahasiswa baru itu menyatakan Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Kota Surabaya.

“Ada catatan di penerimaan ITB tertulis bahwasannya Soekarno itu lahir tahun 1902 pada 6 Juni. Akan tetapi tahun 1902 itu dimungkinkan karena usianya dimudahkan saat masuk perguruan tinggi. Surat keterangan tersebut menyatakan bahwa ia lahir pada 6 Juni 1901 di Kota Surabaya,” kata Bayu Aji, Selasa (7/6/2022).

Bayu Aji menjelaskan, berdasarkan satu keterangan tersebut, hal ini menjadi salah satu bukti bahwa Soekarno lahir di Kota Surabaya. Dimana, Soekarno adalah anak seorang guru di Kota Pahlawan yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo.

Baca Juga: Eri Cahyadi Hingga Djarot Tegaskan Bung Karno Lahir di Surabaya

2. Tempat lahir Soekarno tercatat saat menghadiri gelar HC

Ir Soekano, Presiden Indonesia pertama. (Kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id)

Keterangan kedua adalah ketika Soekarno menghadiri penerimaan gelar Honoris Causa (HC) ke 25 untuk di dirinya pada tahun 1964 di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Dalam pidatonya, ia meminta melakukan koreksi mengenai asal-usul tempat kelahirannya, bukan di Kota Blitar melainkan di Kota Surabaya.

“Satu koreksi kecil kepada rektor yang ditulis dalam piagam yang dibacakan oleh Bung Karno adalah ia mengatakan, ‘saya dilahirkan tanggal 6 Juni 1901 di blitar itu salah, saya dilahirkan di Surabaya, jadi saya arek Suroboyo’,” ungkap dia.

Baca Juga: Bung Karno dan Kedekatan Historis dengan Perlawanan Arek-arek Suroboyo

Berita Terkini Lainnya