TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Limbah Popok Bayi di Jember Tembus 576 Ribu Perhari  

Popok klodi mungkin bisa jadi pilihan alternatif

Popok Bayi (Foto: Pexels)

Jember, IDN Times – Jumlah sampah popok bayi di Jember, Jawa Timur terus meningkat. Menurut laporan Common Seas, lebih dari 576 ribu sampah popok bayi diproduksi setiap harinya oleh masyarakat Jember.

Baca Juga: Peneliti Ecoton: Air Sungai Bedadung Jember Kandung Fosfat Tak Wajar

1. 144 ribu bayi memakai popok

(Foto: Pexels)

Celia Siura, Chief Operating Officer Common Seas menyampaikan, angka kelahiran di Jember meningkat dari tahun ke tahun. Dengan meningkatnya jumlah kelahiran, maka populasi sampah popok turut meningkat. Mengingat, popok bayi dinilai praktis ketimbang menggunakan popok kain seperti zaman dahulu.

“Kelahiran bayi di Jember setiap tahun meningkat hingga kurang lebih 36 ribu bayi. Jika hitung selama empat tahun, ada 144 ribu bayi yang berpotensi memakai popok,” kata Celia dalam keterangannya, dikutip IDN Times pada Minggu (30/7/2023).

2. Bahaya pencemaran popok bayi

popok bayi (Foto: Pexels)

Meskipun dinilai praktis, namun popok bayi sekali pakai ini juga memiliki risiko pencemaran lingkungan yang tinggi. Celia menyebut, masyarakat perlu mendapatkan edukasi khusus atas pemerhatian mereka terhadap  menjaga sampah popok ini.

Edukasi ini diperlukan lantaran mayoritas masyarakat masih menggunakan popok bayi sekali pakai dan bekasnya dibuang ke sungai. Celia mengatakan, sungai yang tercemar dengan popok bayi akan menyebabkan beberapa penyakit yang berbahaya. Salah satunya bisa menyebabkan kanker.

“Dalam popok itu terdapat banyak patogen yang berbahaya. Bisa menyebabkan kanker, hepatitis, tifus, dan korela,” jelas Celia.

Baca Juga: Warga Lamongan Sulap Popok Bayi Jadi Pupuk Organik Cair

Verified Writer

Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya