Menkominfo Take Down Ratusan Hoaks Pemilu 2024

Semua calon presiden disasar hoaks

Banyuwangi, IDN Times - Kominfo telah menghapus ratusan berita bohong atau hoaks seputar Pemilu 2024 mendatang. Hal ini ditegaskan langsung oleh Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi saat berkunjung ke Banyuwangi, Jawa Timur. Ia merinci ada sekitar 117 konten menyesatkan yang sudah di-take down menjelang tahapan kampanye ini.

1. Hoaks serang semua calon presiden

Menkominfo Take Down Ratusan Hoaks Pemilu 2024Ilustrasi informasi/isu/viral. (IDN Times/ Agung Sedana)

Menurut Arie, ratusan isu hoaks tersebut menjurus ke seluruh pasangan calon presiden. Baik itu hoaks yang menyangkut pasangan Anies-Muhaimin, pasangan Prabowo-Gibran atau pasangan Ganjar-Mahfud. Adapun jenis materi hoaks yang disebarkan cukup beragam.

"Ada ratusan ya, sekitar 117 isu-isu yang berisikan berita atau konten hoaks dan itu khusus isu politik," kata Arie kepada IDN Times, Jumat (17/11/2023).

Baca Juga: Menkominfo Imbau Masyarakat Jaga Jempol saat Sebar Info Pemilu di WA

2. Sebagian hoaks diproses secara hukum

Menkominfo Take Down Ratusan Hoaks Pemilu 2024Ilustrasi hoaks (IDN Times/Sukma Shakti)

Arie menyatakan, hoaks politik yang beredar sejauh ini dinilai cukup meresahkan. Menurutnya, semua informasi bohong yang beredar harus segera disikapi dengan tegas. Alih-alih membuat Pemilu berjalan damai, hoaks tersebut berpotensi menyebabkan perselisihan dan kesalahpahaman di masyarakat.

Arie menjelaskan, ditemukannya konten-konten hoaks itu merupakan hasil patroli siber Satgas Anti Hoaks yang dibentuk Kominfo. Satgas yang dibentuk November 2023 ini disiapkan untuk menyambut Pemilu. Selain itu, Kominfo juga memproses secara hukum untuk beberapa temuan berita hoaks tersebut.

"Beberapa akun sudah diproses, jika itu melanggar hukum maka kami akan menyerahkannya kepada penegak hukum. Untuk yang proses (hukumnya) belum, itu karena ada delik aduan," ucap Arie.

3. Hoaks tak terhindarkan, namun dapat dihentikan

Menkominfo Take Down Ratusan Hoaks Pemilu 2024Ilustrasi hoaks (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara itu, TA Staff Kepresidenan RI Handoko mengakui bahwa hoaks tidak dapat terhindarkan di setiap tahun politik. Namun menurutnya, hoaks masih dapat dihentikan dan dicegah agar tidak menyebar lebih luas. Untuk mencegah hoaks memecah belah persatuan, belakangan ini ia kerap menggelar literasi digital.

"Maka penting untuk dilakukan literasi digital. Dari kegiatan tersebut anak-anak muda, para pegiat sosial wajib diedukasi seputar bahaya hoaks," ungkap Handoko saat mendampingi Menteri Arie.

Selain itu, Handoko menegaskan bahwa anak-anak muda terutama mereka yang gemar bermedia harus bersikap bijak. Melalui rangkaian literasi digital yang digelarnya secara maraton, Handoko berharap anak-anak muda dapat membedakan, memfilter dan tidak menyebarluaskan informasi hoaks.

"Lebih-lebih, dengan literasi digital ini bersama Kominfo kami berharap anak-anak muda dapat menjadi agen penangkal hoaks. Jika memang perlu langsung laporkan saja ke Kominfo agar segera ditindaklanjuti," jelasnya.

Baca Juga: Menkominfo: Isu Hoaks Pemilu Meningkat Hampir 10 Kali Lipat 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya