Sambat Ngantuk, Kerja KPPS di Banyuwangi Tembus 24 Jam

#GenZMemilih Pergi pagi pulang pagi

Banyuwangi, IDN Times - Meskipun sudah rampung proses penghitungan suara di tingkat TPS, namun proses pendistribusian balik hasil penghitungan dan logistik dari KPPS ke PPS belum juga rampung. Di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur, hingga Kamis (15/2/2024) pagi ini proses tersebut masih berlangsung.

1. Belum pulang rumah sejak pagi kemarin

Sambat Ngantuk, Kerja KPPS di Banyuwangi Tembus 24 JamPenghitungan suara di TPS. (IDN Times/ Agung Sedana)

Salah satu KPPS setempat, WK (27) mengaku bahkan belum tidur sama sekali. Dia menyebut, kerja jabatan KPPS ternyata cukup berat. Terhitung sejak 14 Februari pukul 06.00 WIB, hingga 15 Februari pukul 07.00 WIB belum juga kelar.

"Belum tidur sama sekali. Di TPS semalam selesai pukul dua malam. Saya pikir selesai, ternyata masih harus setor di desa. Antre sampai sekarang belum beres," katanya.

Baca Juga: Ketua KPPS di Banyuwangi Meninggal Dunia

2. Mereka sambat ngantuk

Sambat Ngantuk, Kerja KPPS di Banyuwangi Tembus 24 JamKPPS di Banyuwangi masih kerja hingga pagi. (IDN Times/ Agung Sedana)

WK mengaku, beratnya tugas ini juga dirasakan oleh seluruh KKPS yang ada. Menurutnya, semua teman sejawatnya mengeluhkan hal serupa. Yakni ngantuk karena bekerja lebih dari 24 jam.

"Dari pagi kemarin mas, tembus sampai pagi ini. Ngantuk," keluhnya.

Sebab itu, dia berharap kepada semua orang terutama bagi timses partai atau caleg lebih menghargai kinerja KPPS. Dia mengaku, saksi yang ada di beberapa TPS bertindak secara berlebihan.

3. Banyak fenomena saksi lebai

Sambat Ngantuk, Kerja KPPS di Banyuwangi Tembus 24 JamKerja KPPS di Banyuwangi tembus 24 jam. (IDN Times/ Agung Sedana)

Aksi sejumlah saksi yang berlebihan ini dinilainya membuat proses penghitungan lambat. Dia mencontohkan, seperti saksi yang memprotes lampu, pengeras suara atau bahkan sampai meminta hitungan ulang. Selain itu, mereka juga mengeluhkan soal akses aplikasi Sirekap dari KPU yang lemot bahkan tidak bisa diakses.

"Ada saksi itu yang berlebihan, sampai minta hitung ulang kalau ceritanya teman lainnya. Belum lagi ngisi sirekap, susah sekali diakses," keluhnya.

Baca Juga: Tarik Minat Pemilih, KPPS di Sruni Jember Rela Pakai Seragam SMA 

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Sebagus-bagusnya tulisan, adalah tulisan yang menginspirasi, membangun, dan mengedukasi. Setiap orang berhak mendapatkan informasi yang benar-benar akurat.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya