Cerita Saksi di TPS, Kapok Kerja 24 Jam Non Stop

#GenZMemilih Jadi saksi itu berat, biar yang kuat saja

Banyuwangi, IDN Times - Belasan saksi dari beberapa partai peserta Pemilu 2024 berkumpul di halaman Balai Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka tampak lelah karena kurang tidur. Dengan lakon sebagai saksi yang dilakukannya, tak sedikit yang kapok. Bahkan, berharap Pemilu hanya berlangsung satu putaran.

Baca Juga: Sambat Ngantuk, Kerja KPPS di Banyuwangi Tembus 24 Jam

1. Saksi juga diawasi

Cerita Saksi di TPS, Kapok Kerja 24 Jam Non StopKerja KPPS di Banyuwangi tembus 24 jam. (IDN Times/ Agung Sedana)

Kepada IDN Times, RM (22) salah satu saksi di Kecamatan Sempu mengaku, harapan Pemilu satu putaran ini bukan tanpa sebab. Menurutnya, jika pemilu berlangsung dua putaran mungkin saja nasib masyarakat yang menjadi saksi di TPS terulang kembali. Dia mengaku, dipaksa harus berada di TPS sejak coblosan dimulai hingga berakhir di meja PPS di kantor desa.

"Lha kita disuruh mengawasi, melaporkan segala sesuatu di TPS. Itupun kita masih diawasi, ada orang keliling yang memantau saksi-saksi itu. Kami pulang atau di TPS itu kami dipantau dan dilaporkan ke partai," katanya.

2. Saksi harus melekat di TPS

Cerita Saksi di TPS, Kapok Kerja 24 Jam Non StopProses rekap hasil pemungutan suara. (IDN Times/ Agung Sedana)

RM bercerita, apabila saksi kebetulan pulang dan ketahuan oleh pengawas dari partai maka langsung diberikan teguran. Teguran tersebut bernada seperti ancaman, apabila meninggalkan TPS atau tidak segera melaporkan apa-apa yang terjadi di TPS, mereka tidak akan dibayar.

"Bilangnya kalau tidak di TPS sampai selesai tidak dibayar. Ternyata hitung-hitungan sampai ambil dokumen hasil itu selesai sampai lewat malam. Paginya katanya harus pakai stempel, balik lagi jadinya," keluh RM.

3. Dia kapok jadi saksi lagi

Cerita Saksi di TPS, Kapok Kerja 24 Jam Non StopProses rekap hasil pemungutan suara. (IDN Times/ Agung Sedana)

Dia mengaku kapok menjadi saksi untuk Pemilu berikutnya. Menurutnya, lebih baik kerja seperti hari-hari biasanya. Meskipun pekerjaannya tidak mampu menghasilkan uang Rp250 ribu dalam sehari, namun dia mengaku masih memiliki waktu beristirahat dan bersantai.

"Mungkin tidak lagi mas. Capek, cukup sekali ini saja. Ya mudah-mudahan siapapun yang menang, semoga satu putaran saja sudah," katanya.

Baca Juga: Saksi di Banyuwangi Ngeluh Tuntutan Partai Gak Sepadan Honor

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Sebagus-bagusnya tulisan, adalah tulisan yang menginspirasi, membangun, dan mengedukasi. Setiap orang berhak mendapatkan informasi yang benar-benar akurat.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya