Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petani di desa Sambirobyong Kecamatan Sidorejo Magetan tengah memanen ubi di tengah harga anjlok. IDN Times/ Riyanto.

Magetan, IDN Times – Harga ubi jalar di Desa Sambirobyong, Kecamatan Sidorejo, Magetan, Jawa Timur, turun drastis hingga hanya Rp1000 per kilogram. Padahal, biasanya harga ubi berada di kisaran Rp2500 hingga Rp3500 per kilogram. Kondisi ini membuat petani lokal mengalami kerugian besar, karena biaya produksi yang mereka keluarkan jauh lebih tinggi dari pendapatan yang didapat.

1. Harga Ubi Jalar Terendah dalam Sejarah

Petani di desa Sambirobyong Kecamatan Sidorejo Magetan tengah memanen ubi di tengah harga anjlok. IDN Times/ Riyanto.

Para petani mengaku tidak mengerti mengapa harga ubi jalar bisa anjlok begitu parah. Panen raya tahun ini menjadi yang terburuk dalam sejarah, dengan harga jual ubi yang hanya dihargai Rp1000 per kilogram.

"Tahun ini terendah dalam sejarah, Rp1000 per kilogram. Sebelumnya, paling rendah Rp2500, bahkan bisa mencapai Rp3500. Situasi ini sangat memberatkan petani," ungkap Rusman, salah satu petani di Sambirobyong, Selasa (8/10/2024).

Rusman mengungkapkan bahwa hasil dari satu hektar lahan ubi biasanya bisa mencapai Rp30 juta. Namun, tahun ini, hanya dihargai Rp6 juta, membuat mereka tidak mampu mengembalikan modal.

"Kami sangat berharap harga bisa naik minimal menjadi Rp2000 per kilogram. Kalau tetap Rp1000, kami tidak bisa menutup biaya produksi, apalagi mendapatkan keuntungan,” keluhnya.

2. 70 Hektar Lahan Ubi Jalar Terancam

Editorial Team

EditorRiyanto

Tonton lebih seru di