Penjualan Perhiasan Terdampak Gejolak Global, Ini Strategi Bertahan

Intinya sih...
Gejolak konflik global, perang dagang, dan kebijakan tarif Trump berdampak pada penjualan emas perhiasan di Jawa Timur.
Manajemen Representatif Wahyu Redjo, Diana Kusuma Atmaja melakukan upaya agar penjualan emas tidak lesu dengan menggelar event pameran bertajuk 'Pesta Kilau Emas' di Surabaya.
Diana optimistis bahwa tren penjualan emas akan berangsur membaik, dengan model perhiasan yang digandrungi bukan hanya emas kuning tetapi juga rose gold dan emas hitam.
Surabaya, IDN Times - Gejolak konflik global, perang dagang hingga kebijakan tarif Trump rupanya berdampak pada tren penjualan perhiasan di dalam negeri. Khususnya Jawa Timur (Jatim). Sejumlah upaya dilakukan agar konsumen atau pembeli emas perhiasan tidak anjlok.
"Memang saat ini emas lagi ada kenaikan harga. Hal ini terdampak ekonomi global," ujar Manajemen Representatif Wahyu Redjo, Diana Kusuma Atmaja di Surabaya, Jumat (4/7/2025).
"Kenaikan itu juga berdampak pada penjualan di sini (Jatim), dunia perhiasan memang terdampak gejolak ekonomi global," tambah Diana.
Kendati demikian, Diana menekankan bahwa pihaknya terus melakukan upaya agar penjualan emas tidak lesu. Salah satunya dengan menggelar sejumlah event pameran bertajuk 'Pesta Kilau Emas' di Royal Plaza Surabaya sejak 2 - 6 Juli 2025.
"Kami juga terus sosialisasi kalau perhiasan tidak hanya fashion tapi juga investasi di dalamnya," katanya.
Diana optimistis, tren penjualan emas akan berangsur membaik. Sementara untuk model perhiasan yang digandrungi bukan hanya emas kuning. Tapi juga ada rose gold dan emas hitam.
"Kalau itemnya, semua jenis tetap ada peminatnya. Secara spesifik banyak dicari yang gelang. Modelnya gelang emas fanclip dan gelang oro, itu sampai indent. Di sosmed bahkan FYP," pungkasnya.