Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Malang, IDN Times - Kota Malang mengalami inflasi tertinggi di Jatim pada April 2022. Dalam periode tersebut, tingkat inflasi di Kota Malang mencapai 1,44 persen. Kenaikan harga sejumlah komoditi membuat inflasi di Kota Malang menjadi meningkat.

1. Minyak goreng dan BBM jadi penyumbang inflasi terbesar

Ilustrasi minyak goreng. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Eny Fatma Setyoharini menjelaskan ada dua komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar. Minyak goreng yang mengalami kenaikan harga 35,26 persen menyumbang inflasi sebesar 0,33 persen.  Kemudian BBM, terutama bensin yang mengalami kenaikan 5,85 persen menyumbang inflasi sebesar 0,27 persen.

Selain itu, ada beberapa komoditas lain yang juga menyumbang inflasi seperti angkutan udara sebesar 0,19 persen, daging sapi 0,08 persen daging ayam ras 0,06 persen dan kontrak rumah 0,05 persen. "Kebutuhan pokok memang selalu naik saat lebaran. Permintaannya naik karena memang harga berapapun tetap terjual," urainya Senin (9/3/2022). 

2. Cabai rawit sumbang deflasi tertinggi

Cabai rawit (IDN Times/Umi Kalsum)

Sementara itu, komoditas penghambat inflasi adalah cabai rawit yang mengalami penurunan harga 43,91 persen menghambat inflasi sebesar 0,12 persen. Juga ada bawang merah yang mengalami penurunan harga sebesar 11,11 persen menghambat inflasi sebesar 0,03 persen. Kemudian beras menghambat inflasi sebesar 0,02 persen, cabai merah sebesar 0,02 persen dan udang basah sebesar 0,01 persen. 

"Kalau berdasar kelompoknya penyumbang inflasi terbesar datang dari transportasi," imbuhnya. 

3. Lebih tinggi dari inflasi Jatim dan nasional

Ilustrasi Inflasi (sumber : freepik.com)

Angka inflasi 1,44 persen itu membuat Kota Malang mengungguli Jatim yang hanya mengalami inflasi 1,05 persen. Bahkan, angkanya juga di atas nasional yang hanya mengalami inflasi 0,95 persen. . 

"Untuk inflasi yang terendah ada di Sumenep sebesar 0,95 persen," sambungnya.

Sementara, secara tahun kalender, Kota Malang sebesar 2,79 persen dan inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 4,35 persen. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang dengan 1,44 perse, diikuti Jember sebesar 1,43 persen, Kota Kediri 1,15 presen, Kota Probolinggo 1,08 persen, Banyuwangi 1,06 persen, Kota Madiun 0,97 persen, Kota Surabaya 0,96 persen. Kemudian inflasi terendah dialami Sumenep dengan 0,95 persen.

Editorial Team