Kenaikan Tarif Impor Amerika Bakal Berefek Domino Bagi Jatim

Surabaya, IDN Times - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur (Jatim) mengakui bahwa kebijakan kenaikan tarif impor Amerika Serikat sebesar 32 persen bagi Indonesia akan mengganggu iklim usaha, khususnya ekspor. Sebab, jika dilihat dari negara tujuan utama ekspor nonmigas Jatim, Amerika merupakan salah satu negara tujuan utama ekspor nonmigas yakni pada Januari 2025 mencapai 281,96 juta dolar AS atau 14,5 persen dari total ekspor nonmigas provinsi ini.
Di sisi lain, produk unggulan Jatim yang diekspor ke Amerika berupa perhiasan, produk logam, tekstil, alas kaki, elektronik, kayu, dan barang dari kayu berisiko mengalami penurunan yang cukup signifikan dan mengganggu pemasukan devisa.
"Dampak tak langsung akibat efek domino dari kebijakan tersebut diantaranya adalah terganggunya rantai pasok," ujar Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, Rabu (9/4/2025).
Adik mengatakan penurunan ekspor mengakibatkan rantai pasok terganggu seperti industri pendukung seperti pemasok bahan baku lokal dan UMKM komponen mengalami pengurangan pesanan. Hal tersebut berdampak pada arus kas perusahaan, menunda investasi, dan menimbulkan efek lanjutan terhadap seluruh ekosistem industri di Jatim.