Kemiskinan Jatim Turun, Tapi Masih Tertinggi Nasional

- Kemiskinan di Jawa Timur turun menjadi 9,5 persen atau setara 3,88 juta jiwa pada Maret 2025.
- Jumlah penduduk miskin di perkotaan meningkat sebesar 52,1 ribu orang, sementara di perdesaan berkurang sebesar 70 ribu orang selama periode September 2024–Maret 2025.
- Garis kemiskinan di Jatim naik 1,88 persen dari Rp 547.751 per kapita per bulan menjadi Rp 558.029 per kapita per bulan.
Surabaya, IDN Times - Angka kemiskinan di Jawa Timur (Jatim) memang mengalami penurunan. Berdasarkan data BPS Jatim, penduduk miskin pada Maret 2025 tercatat sebesar 9,5 persen atau setara 3,88 juta jiwa. Angka tersebut menurun 0,06 persen poin terhadap September 2024 sebesar 9,56 persen setara 3,89 juta jiwa.
"Dibandingkan September 2024, jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 17,94 ribu orang," ujar Kepala BPS Jatim Zulkipli saat rilis secara virtual pada Jumat (25/7/2025).
Kendati turun, ternyata jumlah 3,876 juta jiwa penduduk miskin Jatim atau 9,5 persen ini menjadi tertinggi nasional. Bahkan, angka persentasenya masih jauh melampaui tingkat kemiskinan secara nasional yang Maret lalu sebesar 8,47 persen.
Sedangkan provinsi urutan kedua dan ketiga provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak masing-masing diduduki Jawa Barat dengan 3,654 juta jiwa penduduk miskin, dan Jawa Tengah dengan 3,366 juta jiwa penduduk miskin.
Tingginya kemiskinan di Jatim ini ternyata disumbang penduduk di wilayah perkotaan. Tercatat, pada periode September 2024–Maret 2025, jumlah penduduk miskin perkotaan meningkat sebesar 52,1 ribu orang. Sedangkan di perdesaan berkurang sebesar 70 ribu orang.
"Persentase kemiskinan di perkotaan meningkat dari 6,83 persen menjadi 7,00 persen. Sedangkan di perdesaan turun dari 13,19 persen menjadi 12,86 persen," kata Zulkipli.
Banyaknya penduduk miskin di perkotaan ini seiring dengan naiknya garis kemiskinan. Selama September 2024-Maret 2025, garis kemiskinan di Jatim naik 1,88 persen dari Rp 547.751 per kapita per bulan menjadi Rp 558.029 per kapita per bulan.
Garis kemiskinan di kota Rp576.188 per kapita per bulan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan desa yakni Rp534.771 per kapita per bulan. Jika rata-rata rumah tangga memiliki anggota 4,24 orang, garis kemiskinan rumah tangga di Jatim Rp2.366.043 per rumah tangga per bulan.
Sementara secara nasional, BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 sebesar 8,47 persen setara 23,85 juta orang. Dibandingkan September 2024, jumlah penduduk miskin menurun 0,10 persen poin atau sekitar 200 ribu orang. Jumlah penduduk miskin menurun terhadap September 2024 dan menurun 0,56 persen poin terhadap Maret 2024.