Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250730-WA0070.jpg
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Intinya sih...

  • Pemerintah pusat tangani rembesan gula rafinasi ke pasar konsumen dengan memperketat distribusi melalui pengawasan ketat.

  • Satgas Pangan aktif mengawasi jalur distribusi gula rafinasi, sementara Menteri Pertanian mencari solusi agar stok gula lokal yang belum terserap bisa segera ditangani.

  • BUMN Danantara siap membantu penyerapan gula petani sebagai bagian dari solusi konkret untuk menjaga stabilitas harga gula dan keberlangsungan ekosistem pertebuan di Jawa Timur.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memastikan bahwa pemerintah pusat sedang menangani persoalan gula rafinasi, khususnya terkait rembesan gula impor untuk industri yang masuk ke pasar konsumen. Ada dua pendekatan utama.

Pertama, dengan memperketat distribusi gula rafinasi melalui pengawasan ketat agar tidak merembes ke pasar ritel. “Sudah ada upaya dari pemerintah pusat untuk memperketat kemungkinan rembesnya gula-gula yang didatangkan dari luar negeri yang murni untuk industri,” ujar Emil, Selasa (12/8/2025).

Emil menambahkan, pengetatan distribusi itu dijalankan lewat Satgas Pangan yang kini semakin aktif mengawasi jalur distribusi gula rafinasi. “Menteri Pertanian juga menekankan hal ini saat berkunjung ke Jawa Timur beberapa minggu lalu,” kata Emil.

Pendekatan kedua yang dilakukan adalah mencari solusi agar stok gula lokal yang belum terserap bisa segera ditangani. Pasalnya, stok yang menumpuk turut memengaruhi harga tebu yang diterima oleh petani.

“Menteri Pertanian menyampaikan bahwa saat ini sedang menggodok solusi untuk gula yang sudah tersedia tapi belum terserap, dan ini tentu berpengaruh terhadap harga tebu di lapangan,” ungkapnya.

Emil juga mengungkapkan bahwa BUMN Danantara siap membantu penyerapan gula petani sebagai bagian dari solusi konkret. “Danantara sudah menyiapkan pendanaan untuk melakukan penyerapan dari gula-gula tersebut,” katanya.

Langkah Danantara ini dinilai sebagai bagian dari kolaborasi strategis antara pemerintah dan BUMN untuk mendukung petani tebu serta menjaga stabilitas harga gula. “Kami menyampaikan terima kasih kepada CEO Danantara untuk inisiatif yang sudah diambil ini,” ucap Emil.

Menurut Emil, intervensi ini diharapkan bisa menjaga keberlangsungan ekosistem pertebuan di Jawa Timur dan wilayah lainnya. Ia menegaskan pentingnya keterlibatan banyak pihak agar solusi yang dijalankan bisa berkelanjutan.

“Kita harapkan langkah-langkah ini bisa membawa stabilitas di sektor pergulaan dan menjadi bentuk nyata perlindungan terhadap petani tebu,” pungkasnya.

Editorial Team