Jelang Natal dan Tahun Baru, Tiket Kereta Ekonomi di Madiun Ludes

Madiun, IDN Times – Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Ixfan Hendri Wintoko, memperkirakan puncak lonjakan penumpang pada masa angkutan Natal berlangsung pada Minggu (23/12), sedangkan puncak masa angkutan Tahun Baru berlangsung pada 6 Januari 2019.
Prediksi itu berdasarkan ludesnya tiket kereta ekonomi bersubsidi atau public service obligation (PSO), yakni Brantas rute Blitar – Pasar Senen, Jakarta dan Kahuripan rute Kiaracondong, Bandung – Blitar pada jadwal tersebut.
1.Puncak kedatangan penumpang pada 23 Desember
Ixfan menjelaskan puncak kedatangan penumpang di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun berlangsung pada Minggu (23/12). Para penumpang mayoritas berangkat dari Jakarta dan Bandung. “Bisa turun di Madiun, Kediri, dan Blitar,’’ kata dia, Sabtu (15/12).
Sedangkan puncak keberangkatan penumpang dari wilayah Daop 7 Madiun bakal berlangsung pada 6 Januari 2019. Mayoritas penumpang menuju Jakarta dan Bandung.
2.Natal dan Tahun Baru jumlah penumpang diprediksi melonjak 4 persen
Selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru yang dimulai pada 20 Desember 2018 hingga 16 Januari 2019, lonjakan penumpang diprediksi mencapai 4 persen. Pada momentum serupa setahun lalu, jumlah penumpang sebanyak 259.675 orang. Sedangkan tahun ini diperkirakan mencapai 269.650 penumpang yang turun atau berangkat dari wilayah daop setempat
Untuk memfasilitasi penumpang, 10 perjalanan kereta tambahan disiapkan selama masa libur Natal dan Tahun Baru. Dua di antaranya berangkat dan tiba di Blitar, yang merupakan bagian wilayah PT KAI Daop 7 Madiun. Sedangkan lainnya hanya melintas di wilayah daop yang meliputi Ngawi hingga Tulungagung itu.
3.PT KAI siaga selama masa angkutan Natal dan Baru
Seiring dengan potensi lonjakan penumpang, Ixfan menjelaskan pihak PT KAI menyiagakan personel untuk kemanan dan kelancaran perjalanan kereta. Apalagi, delapan titik di wilayah Daop 7 Madiun tercatat sebagai daerah rawan banjir dan tanah longsor.
Sejumlah personel disiagakan di masing-masing titik rawan bencana tersebut. Jika sewaktu-waktu terjadi longsor maupun banjir di jalur kereta api, maka petugas akan menginformasikan ke pusat pengendali. Adapun tujuannya menangani hambatan perjalanan kereta. “Juga untuk mengatur lalu lintas kereta agar tidak terjadi kecelakaan,’’ kata Ixfan.