Surabaya, IDN Times - Melemahnya rupiah terhadap dolar membuat harga emas tidak stabil. Bahkan sempat turun. Hal ini pun membuat emas diburu oleh sejumlah masyarakat. Seperti di Galeri Surabaya.
Asisten Regional Manager VII Surabaya Galeri 24, Ruli Muttaqin mengakui jika selama sepekan ini emas menjadi buruan. Ia menyebut antreannya tembus 100 lebih tiap harinya.
"Kalau peningkatan dibanding hari-hari biasa lebih dari 50 persen, rata-rata biasanya sehari 50 antrean," ujarnya, Minggu (13/4/2025).
Ruli menyebut fenomena meningkatnya pembelian emas ini ternyata sejak Oktober tahun lalu. Namun jumlahnya tidak seberapa. Peningkatan signifikan terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri 2025.
"Mulai Oktober sudah rame. Tapi setelah lebaran makin luar biasa," katanya. "Di Galeri 24 menyediakan emas batangan dari 0,5 gram - paling besar 12,5 kg, tapi yang paling banyak diminati denom 5,10,25 gram. Bahkan akhir-akhir ini denom 250-500 juga banyak dicari," jelasnya.
Sementara untuk pembeli, Ruli mengatakan kalau mereka mayoritas dari kawasan Surabaya Raya. "Pembeli rata-rata dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik. Tapi secara umum, se-Jatim seluruhnya mengalami peningkatan (pembelian)," katanya.
Ruli tidak menampik jika meningkatnya pembelian disebabkan kondisi ekonomi dalam dan luar negeri. Mulai dari nilai rupiah melemah atas dolar maupun kebijakan Presiden Amerika Serikat Doland Trump.
"Faktornya banyak, bisa jadi lihat kondisi ekonomi. Kebijakan Trump pengaruh luar biasa, emas sempat turun dikit tapi banyak yang naik beralih ke investasi emas, bahkan dari informasi banyak yang awalnya deposito dialihkan ke emas," katanya.
Langkah investasi emas ini diakui oleh warga Gunung Anyar Surabaya, Hania (25). Ia mengatakan kalau investasi emas lebih menjanjikan dan dapat menjadi tabungan jangka panjang.
"Beli emas batangan yang 0,5 gram. Untuk investasi jangka panjang, karena sekarang juga banyak literasi digital tentang kondisi ekonomi. Buat jaga-jaga," pungkasnya.