Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wisatawan wanita di tempat wisata (Freepik.com)
ilustrasi wisatawan wanita di tempat wisata (Freepik.com)

Intinya sih...

  • Kedatangan turis asing ke Jawa Timur turun 9,58% pada Oktober 2025, dari 32.671 menjadi 29.534 kunjungan.

  • Perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) meningkat signifikan, mencapai 16,90 juta perjalanan pada Oktober 2025.

  • Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Timur naik menjadi 52,63% pada Oktober 2025, menandakan peningkatan mobilitas dan aktivitas wisata.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times -  Sektor pariwisata Jawa Timur menunjukkan dinamika menarik sepanjang Oktober 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim dalam rilis Berita Resmi Statistik (BRS), Senin (1/12/2025), mencatat adanya penurunan wisatawan mancanegara (wisman), namun di saat yang sama perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) justru melonjak signifikan.

BPS mencatat jumlah wisman yang masuk ke Jawa Timur pada Oktober 2025 turun 9,58 persen dibanding September, yakni dari 32.671 menjadi 29.534 kunjungan. Statistisi Ahli Madya BPS Jatim, Debora Sulistya Rini, menjelaskan bahwa penurunan ini berkaitan dengan musim liburan di negara asal wisatawan yang telah usai.

“Wisman memang mengalami penurunan ya, mungkin karena di luar sana hari liburnya sudah habis. Itu salah satunya,” ujar Debora.

Berbanding terbalik dengan wisman, pergerakan wisatawan nusantara menunjukkan tren menggembirakan. Wisnus mencatat 16,90 juta perjalanan pada Oktober 2025. Angka itu lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun lalu.

Menurut Debora, lonjakan wisata domestik tak lepas dari banyaknya agenda besar di Jawa Timur sepanjang Oktober. Mulai dari Pekan Raya Jawa Timur (PRJ) di Surabaya, berbagai event budaya, hingga kegiatan daerah lainnya yang menyerap banyak kunjungan.

“Di bulan Oktober ada banyak kegiatan. Di Surabaya ada PRJ, kemudian di Bojonegoro dan di daerah-daerah lain juga banyak kegiatan,” jelasnya.

Sektor akomodasi juga menikmati dampak positif. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Timur meningkat dan tembus 52,63 persen pada Oktober 2025, menandakan bertambahnya mobilitas dan aktivitas wisata. Debora menegaskan bahwa cuaca tidak menjadi hambatan berarti bagi sektor pariwisata. “Musim penghujan tidak terlalu berpengaruh pada pariwisata, karena Oktober masih awal musim penghujan,” pungkasnya.

Editorial Team