Tokopedia mengajak masyarakat Indonesia membantu pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemik dengan memakai produk lokal, salah satunya melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia. Dok. Istimewa..
Kini Revolt Industry mampu mempekerjakan 40 karyawan. Pandemik COVID-19 kemudian menjadi pukulan tersendiri. Omzet mereka anjlok hingga 80 persen.
"Kami memutar otak agar minimal biaya operasional bisa ter-cover dan pengurangan karyawan tidak perlu dilakukan. Pertahanan paling baik adalah dengan menyerang,” ujar Agung.
Revolt Industry akhirnya bangkit dengan membuka gallery store pertama selama tujuh tahun dan dengan terus berinovasi melalui desain produk hingga kampanye baik. Misalnya, ‘Play Role Campaign’ sebuah kampanye untuk mengajak masyarakat membantu pemulihan ekonomi bagi yang terdampak pandemi dengan memakai produk lokal tapi tidak mengambil untung.
"Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi, tidak melulu menyalahkan keadaan, tapi apa yang dapat kita lakukan untuk diri sendiri maupun sekitar. 10% hasil penjualan kami donasikan ke yayasan dan turut serta dalam aksi di Surabaya dan sekitarnya untuk membantu masyarakat yang kelaparan," tambah Agung.
Sekarang, di tengah pandemic Agung dkk mengaku sangat terbantu dengan platform digital seperti Tokopedia dan semacamnya dalam menjalankan roda bisnis. Kata Agung, platform digital menjadi harapan Revolt Industry untuk bertahan terutama selama pandemi. "Hanya dari depan laptop, kita bisa mendekorasi toko, mengatur buka tutup toko, stok, hingga menganalisis pasar," kata Agung.