Sidoarjo, IDN Times – Bandara Internasional Juanda memastikan seluruh fasilitas dan kesiapan operasional berada dalam kondisi optimal menjelang libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Peningkatan layanan dan kesiapan personel dilakukan untuk memastikan kelancaran arus penumpang pada periode puncak akhir tahun.
General Manager Bandara Internasional Juanda, Muhammad Tohir, mengatakan seluruh instansi terkait telah disiagakan, mulai dari Lanudal Juanda, Basarnas/BBKK, Imigrasi, Bea Cukai, BMKG, maskapai, hingga ground handling. Koordinasi lintas sektor ini disiapkan untuk menjaga kelancaran seluruh proses layanan di dua terminal.
"Kami telah melakukan berbagai langkah untuk memastikan kesiapan fasilitas dan operasional. Termasuk menyiagakan seluruh personel agar pelayanan selama puncak arus Nataru berjalan optimal,” ujar Tohir, Selasa (2/12/2025).
Bandara Juanda juga akan mengoperasikan posko layanan terpadu di Terminal 1 dan Terminal 2, menunggu surat resmi penetapan periode posko dari Kementerian Perhubungan.
Dari sisi fasilitas, Tohir memastikan kapasitas ruang tunggu dan check-in counter sangat memadai untuk menghadapi lonjakan penumpang.
Terminal 1 (domestik) memiliki 15 ruang tunggu dan 83 check-in counter dengan kapasitas kursi hampir 4.000 seat. Terminal 2 (internasional) memiliki 6 ruang tunggu dan 38 check-in counter dengan kapasitas hampir 1.800 seat.
"Kondisi kapasitas saat ini cukup untuk mengantisipasi peningkatan trafik sepanjang libur Nataru 2025/2026," tegasnya.
Selain itu, Bandara Juanda membuka peluang bagi maskapai untuk mengajukan extra flight guna memenuhi lonjakan permintaan. Meski hingga November belum ada pengajuan, Tohir menyebut biasanya maskapai mengirim permohonan tambahan penerbangan mendekati hari libur.
"Extra flight bisa diajukan kapan saja, approval-nya mengikuti ketersediaan slot dan koordinasi dengan AirNav,” jelasnya.
Pada periode Nataru tahun lalu, Bandara Juanda mencatat hampir 740 ribu penumpang, sekitar 5.000 pergerakan pesawat, dan lebih dari 4.500 ton kargo. Tohir optimistis angka tersebut akan meningkat tahun ini seiring pulihnya mobilitas udara.
"Kami optimis jumlah penumpang dan pesawat akan meningkat. Yang terpenting, seluruh layanan siap dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama,” pungkasnya.
