Karya Reza Margaretta menampilkan tema Power and Limits of Gender. IDN Times/Ardiansyah Fajar.
Reza Margaretta menampilkan tema Power and Limits of Gender pada karyanya kali ini. Ada dua muse yang ditampilkan. Pertama berpenampilan bak suku dengan sanggul berbentuk burung. Kedua berpenampilan rambut trendi dengan perpaduan warna hitam dan oranye.
Reza mengatakan, karyanya ini terinspirasi dari perempuan di zaman dulu dan sekarang. Menurut dia, zaman dulu perempuan dan laki-laki bisa melakukan hal sama untuk bertahan hidup, perempuan juga bisa menjadi kepala suku untuk memerintah kelompoknya.
"Berbeda di zaman sekarang, perempuan memiliki keterbatasan di segala bidang baik dari aturan yang berlaku ataupun izin," ujarnya ditemui IDN Times, Rabu (12/6/2024).
Perbandingan tersebut, lanjut Reza, menyentil untuk mendemonstrasikan perempuan memiliki nilai lebih dari apa yang dilihat. Sanggul avant-garde sentuhan estetik dari look perempuan yang dilihat melalui wajah, juga power dilambangkan melalui kepala burung.
"Terlihat feminim pada warna bulu mahkota, serta bentuk lensa mata seperti mata burung buta. Semua dikemas secara modern," terang dia.
Lebih lanjut, cutting perpaduan pangkasan BOB dan layer. Untuk warna ada dua macam di satu kepala. Yakni warna oranye sedikit merah dan hitam. "Karena merah/oranye melambangkan keberanian. Warna natural hitam merepresentasikan feminimisme masih ada," kata Reza.