Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya), Dr. Soerjantini Rahaju. (Dok. UBAYA)

Surabaya, IDN Times - Kasus penganiayaan yang dilakukan anak anggota DPR RI, Gregorius Ronald Tannur hingga menyebabkan kekasihnya Dini Sera Afrianti tewas mencuri perhatian banyak pihak.  Dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya), Dr. Soerjantini Rahaju, menganalisis seputar kekerasan dalam berpacaran atau dating violence

1. Biasanya dapat dilihat dari cara mengelola emosi

Sumber Gambar: hercampus.com

Soerjantini mengatakan, tanda awal seseorang melakukan dating violence lebih bersifat subjektif. Biasanya dapat dilihat dari caranya mengelola emosi.

"Kalau dalam relasi seseorang sudah berlaku kasar, maka pasangannya harus berpikir bahwa itu merupakan bibit dari kekerasan. Perlakuan yang bisa diperhatikan seperti pasangan sudah bertindak semena-mena, jika marah sering lepas kendali, tidak menghargai, sering mengekang, dan menjadikan pasangannya samsak peluapan emosi. Hal-hal ini perlu diwaspadai," jelasnya.

2. Timbul karena pengalaman kekerasan masa lalu

Editorial Team

Tonton lebih seru di