Ilustrasi menasehati anak. (pinterest.com/ Ramamurthy Janakiraman)
Kendati sudah tak lagi aktif mendongeng untuk anak-anak, Ki Asmoro Sampir masih sering menyampaikan cerita "tutur". Namun, audience bukan lagi anak, melainkan remaja bahkan orang tua. Metode yang digunakannya pun sama, yakni dengan media wayang. Ini biasa dilakukannya saat ada acara bersih desa, atau ruwatan yang harus dilakukannya. Disitu, dia menceritakan tentang kehidupan yang dibalut dengan sentuhan kepercayaan Jawa.
"Banyak cerita-cerita pewayangan yang mirip dan diibaratkan dengan kehidupan nyata. Tinggal kita bagaimana menerapkan teori tutuk matuk atau otak-atik cocok, sehingga logika bisa menerima. Tidak hanya anak-anak yang butuh nilai moral, terkadang orang dewasa yang mungkin tersesat juga butuh," pungkasnya.
Dia berpendapat, tradisi dongeng ini suatu hari nanti pasti akan benar-benar akan punah. Peringatan hari dongeng mungkin hanya dilakukan sebatas pengingat saja, bahwa dongeng dulunya pernah ada. Maka, agar cerita-cerita sejarah dan legenda daerah tetap diwariskan dalam bentuk dongeng, dibutuhkan campur tangan penguasa kebijakan.
"Karena pendongeng ini bukan job, mungkin kalau jadi sampingan iya. Harapannya pemerintah bisa membuat semacam festival ruitn, lomba mendongeng, atau semacamnya agar cerita-cerita sejarah Banyuwangi bisa tetap lestari. Dan minimal orangtua telaten memberikan dongeng anaknya, sebagai salah satu pengganti marah-marah kalau anaknya berbuat salah," jelas Ki Asmoro Sampir.
Merujuk lagu yang dipopulerkan Sembiland Band berjudul "Cemara" yang dirilis pada tahun 2009, menyinggung tentang kondisi perubahan zaman saat ini. Lagu tersebut mensinyalir bahwa teknologi telah merenggut ekosistem alam yang tidak akan lagi ditemukan oleh generasi penerus nantinya. Tak memungkinkan suatu hari nanti, hutan adalah pemandangan yang langka yang bisa dilihat oleh generasi berikutnya.
Lirik tersebut berbunyi:
Cemara – cemara kehidupan
Tudung raksasa bola api
Teduh syukur hanyut nikmat
Kini tiada .. kini tiada
Burung gereja tak lagi
Punya tempat bermain
Karena cemara Tuhan
Berganti negeri dongeng
Terjemahan artinya versi IDN Times:
Hutan luas tempat kehidupan ekosistem dunia, atmosfer yang melindungi isi kehidupan dari bola api raksasa matahari, menjadikan bumi tempat nyaman untuk tinggal. Kini sudah tiada.
Satwa-satwa pun sudah tak lagi punya tempat nyaman dan tinggal. Karena hutan sudah berubah menjadi bangunan gedung-gedung dan mungkin cerita indah kehidupan hutan hanya akan menjadi kisah dongeng.