7 Tahapan Persiapan Pernikahan ala Gereja Katolik

Ada kursus persiapan menikah hingga penyelidikan kanonik

Pernikahan menjadi momen sakral bagi siapa saja, tak terkecuali bagi umat Katolik. Pernikahan merupakan ikatan suci yang dipersatukan sendiri oleh Allah dan tidak boleh diceraikan manusia. Pernikahan dalam Gereja Katolik memerlukan persiapan yang panjang, setidaknya selama enam bulan. Tak hanya berkaitan dengan persiapan praktis seperti pemilihan tanggal, pernikahan dalam Gereja Katolik juga mengutamakan kesiapan lahir dan batin bagi kedua calon mempelai. Berikut 7 persiapan pernikahan ala Gereja Katolik yang bisa kamu jadikan pedoman. Simak, ya!

1. Melakukan pendaftaran dan pemesanan tempat

7 Tahapan Persiapan Pernikahan ala Gereja KatolikIlustrasi pernikahan di Gereja Katolik. Unsplash/Joshapplegate

Pendaftaran dan pemesanan tempat bertujuan agar pihak gereja mengetahui rencana pernikahan calon mempelai, sehingga jadwal pernikahan bisa disusun dengan baik. Dilansir dari laman Katedral Surabaya, pendaftaran pernikahan dilakukan minimal enam bulan sebelum hari pelaksanaan. Calon mempelai dapat mengambil formulir pendaftaran pernikahan di kantor sekretariat paroki.

Formulir pendaftaran pernikahan biasanya berisi hari dan tanggal pemberkatan nikah, data diri calon mempelai pria, data diri calon mempelai wanita, data diri saksi, alamat setelah pernikahan, dan pengesahan berupa tanda tangan dan stempel dari ketua lingkungan serta pastor paroki.

Pendaftaran dan pemesanan tempat sebenarnya bukan sekadar prosedur administratif, melainkan juga bagian dari persiapan spiritual untuk memastikan bahwa pernikahan dilaksanakan dengan penuh hormat terhadap nilai-nilai Katolik.  

Soal persiapan pernikahan, Gereja Katolik tidak memungut biaya, kecuali jika calon mempelai ingin memberi ucapan terima kasih secara sukarela. 

2. Menyiapkan dokumen yang diperlukan

7 Tahapan Persiapan Pernikahan ala Gereja KatolikIlustrasi kedua mempelai duduk berdampingan. Unsplash/Michelgrolet

Menyiapkan dokumen-dokumen merupakan bagian penting untuk memastikan keabsahan pemberkatan pernikahan di Gereja Katolik. Di Gereja Katolik Sakramen Mahakudus Surabaya, dokumen-dokumen yang perlu dilampirkan dalam formulir pendaftaran, yaitu:

  • Surat baptis yang sudah diperbarui (maksimal 6 bulan) dan bertuliskan liber yang artinya "status bebas" atau "belum menikah".    
  • Fotokopi KTP
  • Fotokopi KK
  • Pas foto berwarna ukuran 4x6 dengan posisi berdampingan dan posisi pria di sebelah kanan wanita sebanyak enam lembar. 
  • Fotokopi KTP dan surat nikah saksi yang akan mendampingi kedua mempelai selama pemberkatan pernikahan. Saksi harus pasangan suami istri yang sudah menikah di Gereja Katolik minimal dua tahun yang lalu. Dengan demikian, diharapkan keduanya bisa menjadi teladan bagi keluarga baru yang akan terbentuk.  

Semua dokumen yang diperlukan dapat dimasukkan ke dalam map kertas. Formulir pendaftaran dan berkas lampiran yang sudah lengkap dapat dikembalikan ke sekretariat paroki untuk diproses lebih lanjut.

Baca Juga: 7 Gereja Katolik Instagramable di Surabaya, Arsitekturnya Estetik

3. Menjawab pertanyaan pranikah

7 Tahapan Persiapan Pernikahan ala Gereja KatolikIlustrasi mempelai wanita memasang cincin ke jari manis mempelai pria. Unsplash/Weddingphotography

Di beberapa gereja, setelah berkas diserahkan oleh calon mempelai, ada petugas yang akan memberikan pertanyaan pranikah. Beberapa pertanyaan pranikah, misalnya siapa calon suami/istrimu, apa agama calon suami/istrimu, dan sebagainya. Ini menjadi langkah awal untuk menentukan ada atau tidaknya halangan pernikahan, seperti usia di bawah umur, unsur kejahatan, hubungan semenda, dan sebagainya.

Lebih lengkapnya, kamu dapat membaca seputar halangan pernikahan di Kitab Hukum Kanonik 1083-1094 yang bisa diakses melalui laman Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia. Beberapa halangan pernikahan di Gereja Katolik membutuhkan penyelesaian khusus, bahkan sampai ke tribunal atau pengadilan gereja. Fungsi utama tribunal memang mengurus hal-hal seputar pernikahan dan masalah pernikahan. 

4. Mengikuti Kursus Persiapan Perkawinan (KPP)

7 Tahapan Persiapan Pernikahan ala Gereja KatolikIlustrasi mempelai pria memasangkan cincin ke jari mempelai wanita. Freepik/Prostooleh

Kursus Persiapan Perkawinan atau yang biasa disingkat KPP adalah serangkaian aktivitas yang diberikan kepada calon mempelai sebagai bekal mereka untuk berumah tangga. Beberapa materi yang diberikan saat kursus ini, antara lain materi teologi, psikologi, seksualitas, kesehatan, dan keuangan. Sebelum mendaftarkan diri untuk mengikuti KPP, ada surat pengantar yang dikeluarkan pastor paroki.

Tidak semua Gereja Katolik mempunyai tim pengajar KPP. Di Surabaya, hanya ada beberapa gereja yang mempunyai tim tersebut, seperti Gereja Katolik Santo Aloysius Gonzaga, Santo Marinus Yohanes, Santo Yusuf, dan Gembala Yang Baik. Di Gereja Katolik Sakramen Mahakudus, calon mempelai yang mendaftar kursus tersebut diarahkan agar mengikuti agenda KPP Kevikepan Surabaya Barat. 

Setelah KPP selesai dan calon mempelai dinyatakan lolos, akan ada sertifikat khusus yang diberikan gereja penyelenggara KPP. Selanjutnya, calon mempelai harus melampirkan sertifikat tersebut untuk penjadwalan penyelidikan kanonik dengan pastor. 

Baca Juga: Novena Tiga Salam Maria, Doa Katolik untuk Memohon Anugerah Besar

5. Menghadiri penyelidikan kanonik

7 Tahapan Persiapan Pernikahan ala Gereja KatolikIlustrasi kedua mempelai berlutut di depan altar. Unsplash/Anniewilliams

Penyelidikan kanonik adalah wawancara pribadi antara calon mempelai dan pastor paroki. Penyelidikan kanonik dilakukan secara bergantian. Intisari penyelidikan kanonik adalah menanyakan kesiapan dan kelayakan calon mempelai untuk membangun rumah tangga, mengingat ciri pernikahan Katolik adalah monogami dan tak terceraikan. Selain itu, penyelidikan ini juga berguna untuk memastikan ada atau tidaknya halangan pada pernikahan. Beberapa hal yang mungkin ditanyakan pastor adalah:

  • Apa tujuan menikah?
  • Apakah kalian benar-benar saling mencintai?
  • Apakah ada unsur paksaan atau perjodohan dalam pernikahan yang hendak dilangsungkan? 
  • Bagaimana jika pasangan tidak bisa memberikan keturunan?
  • Mengapa kamu memilih dia sebagai pasangan?

Jika keduanya sama-sama mau dan tidak ada masalah, pernikahan akan dilangsungkan. Tapi, jika salah satu calon mempelai merasa tertekan bahkan tidak menginginkan pernikahan itu terjadi, pastor berhak menolak pemberkatan pernikahan, sebab landasan pernikahan Katolik adalah cinta kasih.

6. Menjadwalkan pengumuman pernikahan di gereja

7 Tahapan Persiapan Pernikahan ala Gereja KatolikIlustrasi mempelai pria dan wanita menggenggam rosario. Freepik/Prostooleh

Dilansir dari Jala Press, pengumuman pernikahan diperlukan untuk mendapat kepastian moral dan kelayakan pernikahan yang akan dilangsungkan. Selain itu, pengumuman ini juga bertujuan memastikan status bebas calon mempelai. Itulah sebabnya setelah pengumuman pernikahan dibacakan, petugas akan menutup dengan kalimat "bagi umat yang mengetahui adanya halangan perkawinan bagi mereka, harap segera memberi tahu pastor paroki".

Pengumuman pernikahan biasanya disampaikan di gereja yang menjadi domisili calon mempelai dan gereja yang menjadi tempat baptis calon mempelai. Pengumuman pernikahan di gereja dibacakan selama tiga minggu berturut-turut. 

7. Seputar pelaksanaan pernikahan

7 Tahapan Persiapan Pernikahan ala Gereja KatolikIlustrasi dekorasi Gereja Katolik saat pemberkatan pernikahan. Unsplash/Virgilcayasa

Setelah pengumuman di gereja, hari pelaksanaan pernikahan semakin dekat. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk menunjang kelancaran prosesi, yaitu:

  • Memastikan cincin dan benda rohani seperti alkitab deuterokanonika, salib, patung keluarga kudus, lilin, dan rosario sudah tersedia. 
  • Memastikan semua petugas liturgi sudah lengkap, mulai dari pastor, kelompok paduan suara, misdinar, lektor, petugas persembahan, wakil keluarga, dan saksi. 
  • Memastikan teks misa yang sudah disetujui pastor diperbanyak sesuai kebutuhan.
  • Mempersiapkan vendor dekorasi dan dokumentasi.  

Di beberapa gereja, biasanya juga diadakan gladi bersih bagi calon mempelai agar mereka lebih memahami prosesi liturginya. Setelah semua persiapan selesai, calon mempelai tinggal menghitung hari menuju upacara yang sakral.

Itulah beberapa hal yang harus kamu lakukan sebelum melangsungkan pernikahan di Gereja Katolik. Jangan lupa berdoa dan berusaha agar semuanya berjalan lancar, ya. Selamat menempuh hidup baru!

Baca Juga: 10 Lagu Rohani Katolik, Bikin Hati Makin Tenang

Talita Hariyanto Photo Community Writer Talita Hariyanto

Manusia hina sebagai makhluk mulia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya