Akhir-akhir ini, Surabaya masih merasakan cuaca panas terik yang bisa menyentuh 36 derajat celcius. Panas terik ini dipicu karena fenomena kulminasi, sebagaiamana matahari berada tepat di posisi paling tinggi di langit. Cuaca panas yang saat ini terjadi, tidak hanya membuat aktivitas masyarakat jadi terganggu, tetapi juga menyebabkan terjadinya berbagai potensi penyakit. Cuaca panas dapat menyebabkan dehidrasi, heatstroke, kelelahan panas, sakit kepala sebelah (migrain), dan iritasi kulit.
Nah, salah satu dampak dari cuaca panas yang sedang dilanda oleh masyarakat Surabaya adalah kulit kering. Terlebih lagi jika kulit wajah yang kering bisa memicu masalah kulit lainnya, seperti mudah mengalami luka atau lecet, rentan terhadap kuman, hingga memicu rasa gatal.