Kisah Haru Mahasiswa UMM Meninggal Sebelum Sempat Merasakan Wisuda

UMM pun mengembalikan semua biaya pendidikan

Malang, IDN Times - Nuansa haru sangat kental terlihat pada pelaksanaan Wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Kamis (24/8/2023) lalu. Orangtua dari salah seorang mahasiswa bernama Roy Inzaqhi Saputra tampak hadir, namun mereka hanya berdua, sang anak justru tampak tidak ada di Dome UMM tersebut.

Ternyata Roy telah meninggal beberapa hari setelah mengerjakan penelitian, membuatnya belum sempat melaksanakan wisuda. Akhirnya kedua orang tua Roy yang hadir untuk mewakili putranya yang telah tiada.

1. Rektor UMM menyerahkan ijazah Roy pada kedua orang tuanya

Kisah Haru Mahasiswa UMM Meninggal Sebelum Sempat Merasakan WisudaOrang tua Roy saat menerima ijazah dari Rektor UMM. (Dok. Humas UMM)

Rektor UMM, Prof Fauzan yang memimpin jalannya Wisuda UMM secara khusus mengundang kedua orangtua Roy ke atas panggung. Ia sendiri yang melakukan penyerahan ijazah pada ayah dan ibu Roy yang hadir mewakili putranya. Tampak Prof Fauzan juga sangat terharu ketika menyerahkan ijazah mahasiswa Fakultas Teknik ini.

"Mari sama-sama menundukan kepala, mendoakan almarhum ananda Roy. Mudah-mudahan almarhum ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya," ucap Prof Fauzan dengan suara bergetar saat memimpin Wisuda UMM.

Kedua orang tua Roy juga menangis saat naik ke atas panggung untuk menerima ijazah sang putra. Mereka menangis karena akhirnya usaha Roy berkuliah selama 4 tahun tidak sia-sia. Suasana haru ini juga membuat beberapa peserta wisuda dan orang tua menangis saking harunya.

2. Humas UMM menjelaskan kalau seluruh biaya pendidikan Roy dikembalikan kepada orangtuanya

Kisah Haru Mahasiswa UMM Meninggal Sebelum Sempat Merasakan WisudaRektor UMM saat menyerahkan ijazah kepada orang tua Roy. (Dok. Humas UMM)

Kepala Humas UMM, Muhammad Isnaini mengungkap kalau pihak kampus UMM mengembalikan seluruh biaya pendidikan Roy selama 4 tahun berkuliah di UMM kepada orangtuanya. Pertimbangan ini dilakukan karena Roy adalah mahasiswa berprestasi dan merupakan salah satu wisudawan terbaik dari Fakultas Teknik.

"Memang benar kami mengembalikan seluruh biaya pendidikan yang telah dibayar oleh almarhum Roy Inzaqhi Saputra. Dia adalah mahasiswa yang wafat karena sakit sebelum menjalani wisuda," bebernya.

Prestasi Roy sangat membanggakan orang tua dan pihak kampus, ia bahkan mendapat IPK nyaris sempurna ketika lulus. Diketahui jika Roy lulus dengan IPK 3,93. Alasan inilah membuat pihak kampus tak ragu untuk mengembalikan biaya pendidikan Roy.

"Pengembalian dana pendidikan Eoy juga sebagai wujud belasungkawa UMM. Sehingga seluruh biaya yang telah dibayarkan selama menempuh pendidikan di UMM, kami kembalikan kepada orang tua," tuturnya.

3. Roy dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas, ia bahkan lulus tanpa harus mengerjakan skripsi

Kisah Haru Mahasiswa UMM Meninggal Sebelum Sempat Merasakan WisudaFoto Roy semasa masih menjadi Mahasiswa UMM. (Instagram/@royinzagi72)

Isnaini juga mengungkapkan kalau Roy di kampus dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan ceria oleh kawan-kawannya. Ia diketahui mengambil Program Studi (Prodi) Informatika di Fakultas Teknik UMM. Ia juga diketahui terdaftar sebagai Mahasiswa UMM sejak 2019, san tahun ini memang tahun terakhirnya berkuliah.

"Almarhum dikenal tetap bisa meraih nilai yang bagus meskipun juga disibukkan dengan organisasi. Jadi banyak mahasiswa yang mengenal baik dirinya," ujarnya.

Roy ternyata juga lulus tanpa mengerjakan skripsi, pasalnya ia berhasil membuat jurnal yang berhasil tembus indeks Sinta 1. Saat itu Roy membuat penelitian dengan judul 'Evaluation of the Usability Learning Management System during the COVID-19 Pandemic Using the Scale System.'

Sayangnya, tepat setelah menyelesaikan penelitian ini, Roy meninggal dunia karena sakit. Membuat pria yang memiliki hobi traveling ini belum sempat merasakan menggunakan baju toga di Dome UMM.

Baca Juga: Mahasiswa Ditemukan Tewas Usai Tawuran di Belakang Kampus UMM

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya