Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-10-15 at 16.24.57.jpeg
Rico Tedyono (kiri) usai sidang promosi doktor di Universitas Airlangga, Senin (13/10/2025). (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Proses penyusunan disertasi berlangsung selama satu tahun intensif, dimulai dari pengembangan model analisis hingga publikasi hasil riset dalam tiga jurnal internasional bereputasi Scopus Q1.

  • Sidang terbuka promosi doktor dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan pemimpin industri yang memberikan dukungan dan apresiasi atas capaian akademik Rico.

  • Universitas Airlangga mengapresiasi karya disertasi Rico sebagai contoh nyata kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan sektor keuangan digital untuk mendorong pemerataan ekonomi nasional.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Keberhasilan kembali diraih oleh tokoh muda inovatif, Rico Tedyono, yang resmi menyandang gelar Doktor dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya pada Senin (13/10/2025) kemarin. Melalui disertasi berjudul 'Leadership is Driving Factors: Financial Technology Effect in Rural Bank Performance – Multilevel Analysis', Rico menyoroti peran vital kepemimpinan dalam mendorong adopsi teknologi finansial untuk memperkuat kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di Indonesia.

Penelitian ini bukan hasil dari pencarian teoretis semata, melainkan lahir dari praktik langsung di dunia industri. Melalui kiprahnya Rico telah menjadi bagian penting dalam transformasi digital BPR di berbagai daerah. Pendekatan ini menjadikan disertasinya unik, karena berawal dari solusi yang telah diterapkan di industri dan terbukti memberikan dampak positif, sebelum kemudian dituangkan ke dalam bentuk riset akademik yang sistematis dan berskala internasional.

"Biasanya penelitian dimulai dari pencarian masalah, namun dalam kasus saya, justru solusi yang telah berjalan di lapangan menjadi dasar penelitian ini. Dunia industri menjadi laboratorium nyata bagi saya untuk menguji teori dan praktik kepemimpinan di era digital," ujar Rico Tedyono, Rabu (15/10/2025).

1. Setahun menyusun disertasi

Rico Tedyono meraih gelar doktor di Universitas Airlangga. (Dok. Istimewa)

Proses penyusunan disertasi ini berlangsung selama satu tahun intensif, dimulai dari pengembangan model analisis, pengumpulan data di berbagai daerah, hingga publikasi hasil riset dalam tiga jurnal internasional bereputasi Scopus Q1. Pencapaian ini menempatkan Rico di jajaran profesional muda yang berhasil menjembatani dunia akademik dan industri dengan karya berstandar global.

Dalam hasil penelitiannya, Rico menegaskan bahwa kepemimpinan yang adaptif dan visioner menjadi penggerak utama dalam mempercepat transformasi digital di sektor BPR. Ketika seorang pemimpin memahami nilai strategis teknologi finansial, adopsi fintech meningkat pesat, membawa dampak signifikan terhadap kinerja lembaga keuangan mikro dan memperluas inklusi ekonomi di wilayah pedesaan.

"Fintech bukan hanya soal efisiensi transaksi, tetapi tentang keadilan ekonomi. Melalui digitalisasi BPR, masyarakat kecil memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mengakses modal dan tumbuh bersama," tegasnya.

2. Sejumlah tokoh hadir di sidang doktoral

Rico Tedyono saat berfoto dengan para promotor usai ujian doktor terbuka di Universitas Airlangga, Senin (13/10/2025). (Dok. Istimewa).

Sidang terbuka promosi doktor tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan pemimpin industri yang memberikan dukungan dan apresiasi atas capaian akademik Rico. Hadir di antaranya Prof. Eka Sari Lorena Soerbakti, CEO Lorena Transport Tbk sekaligus akademisi Universitas Gadjah Mada; Jahja B. Soenarjo, perwakilan KADIN Indonesia dan Ketua Umum CEO Business Forum; Prof. Sujoko Efferin, M.Com(Hons)., M.A., Ph.D., Direktur UBAYA Innovation Hub; serta Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T., Rektor Universitas Surabaya (UBAYA).

Turut hadir pula sejumlah figur penting lainnya, di antaranya Dr. Ferry Wirawan Tedja, CEO PT Samahita Wirotama; Risa Santoso, B.A., M.Ed, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang; Budiman Kusmanto, National President JCI Indonesia 2025; Dr. Anggawira SH, MH, Sekretaris Jenderal HIPMI Pusat sekaligus Komisaris PLN Energi Primer Indonesia; Dr. Peter Jacobs, S.H., MPA, Komisaris Astra Digital; serta Phillips Pangestu, CEO Selkom C dan Ketua GP Farmasi Indonesia.

Dari kalangan legislatif, dukungan juga datang dari Reni Astuti dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Tom Liwafa dari Partai Amanat Nasional (PAN), yang turut menyaksikan momen bersejarah tersebut.

3. Unair pengapresiasi karya disertasi Rico

Rico Tedyono meraih gelar doktor dari Universitas Airlangga (Unair). (Dok. Istimewa).

Universitas Airlangga melalui laman resminya menilai disertasi Rico sebagai salah satu karya yang menggabungkan pendekatan empiris dan praktik industri secara harmonis. Keberhasilannya dianggap menjadi contoh nyata kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan sektor keuangan digital untuk mendorong pemerataan ekonomi nasional.

Dengan gelar doktor yang kini disandangnya, Rico Tedyono konsisten untuk terus mengembangkan ekosistem keuangan inklusif berbasis teknologi, serta memperkuat sinergi antara dunia akademik dan sektor fintech di Indonesia.

Seperti diketahui, Rico Tedyono dikenal sebagai figur anti mainstream muda yang ikut andil dalam transformasi digital sektor keuangan mikro di Indonesia. Ia merupakan salah satu pendiri di Komunal Fintech dan BPR Kirana Indonesia, start up yang berfokus membantu BPR melakukan digitalisasi agar mampu menjangkau masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh layanan perbankan.

Berbekal latar belakang di bidang ekonomi dan kepemimpinan, Rico berhasil memadukan pengalaman praktis di dunia usaha dengan pendekatan akademik berbasis riset. Capaian tiga publikasi internasional Scopus Q1 dari disertasi doktoral nya merupakan bukti kontribusi konkret terhadap literatur global di bidang teknologi keuangan dan manajemen kepemimpinan.

Selain dikenal sebagai innovator dan pengusaha muda, Rico juga aktif dalam berbagai forum ekonomi dan pengembangan kewirausahaan di tingkat nasional. Melalui visi #TumbuhBersamaKomunitas, ia terus mendorong agar digitalisasi perbankan rakyat menjadi pilar utama inklusi keuangan di Indonesia.

Editorial Team