Infografis Body Mass Index (BMI). Freepik
Beberapa penyebab pengapuran sendi dapat dicegah, khususnya pada anak muda. Penyebab pertama adalah obesitas atau kegemukan. Untuk menentukan status obesitas, kamu dapat menghitung body mass index (BMI). Semakin tinggi BMI, semakin tinggi pula potensi pengapuran sendi.
Dilansir dari WHO, cara menghitung BMI adalah berat badan (kg) dibagi (:) tinggi badan (m) dibagi (:) tinggi badan (m) lagi. Lalu, kamu cocokkan angka yang muncul dengan BMI pada gambar di atas. Contoh, seseorang berbobot 70 kg, sedangkan tingginya 165 cm (1,65 m). Maka, cara perhitungannya 70 (:) 1,65 (:) 1,65 = 25,7. Berdasarkan infografis di atas, angka 25,7 menunjukkan overweight, belum sampai obesitas.
Penyebab kedua adalah cedera lutut yang dibiarkan. Buat kamu pemain sepak bola, voli, dan basket, wajib perhatikan hal ini ya. Cedera-cedera seperti cedera bantalan sendi dan cedera ligamen harus mendapat pertolongan dengan baik agar tidak semakin parah.
Penyebab ketiga adalah membiarkan tubuh membawa beban berlebih dalam jangka waktu yang panjang, misalnya mengangkat material bangunan atau pun jalan kaki jauh setiap hari selama bertahun-tahun. Ibarat mesin, apabila dibiarkan bekerja keras setiap saat pasti rusak juga.
Penyebab keempat adalah jarang berolahraga. Olahraga seperti bersepeda dan jogging secara tidak langsung menguatkan otot paha. Nah, otot inilah yang berfungsi melindungi sendi, bahkan meningkatkan kesehatan tulang rawan sendi. Apabila jarang berolahraga, tak heran jika massa otot menurun.
Penyebab kelima adalah penggunaan obat tertentu dan kebiasaan merokok. Konsumsi obat-obatan seperti steroid dalam jangka panjang dapat mempercepat kerusakan sendi-sendi, sama halnya dengan merokok yang berpotensi mempercepat kerusakan sel tulang rawan.