Piagam penghargaan dari Gubernur Jatim untuk Zidan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Zidan yang saat ini menempuh pendidikan kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan mengatakan kalau Special Olympic World Summer Games Berlin 2023 hanya diperuntukkan atlet U-21. Ia turun pada kategori tunggal putra dan ganda campuran bersama Prameswari yang berasal dari Solo.
Dalam kategori tunggal putra, Zidan mengatakan kalau total ia menghadapi 11 atlet lainnya sampai di grand final. Namun di grand final ia kalah dari atlet asal Hongkong rengan skor 3-1. Menurutnya itu adalah lawannya yang paling berat sejauh ini.
"Kalau atlet dari Hongkong itu mungkin persiapannya lebih baik, kemudian prestasinya juga cukup banyak. Kemudian untuk lawan paling mudah mungkin saat lawan Chinese Taipei, soalnya saya bisa menang 11-0," ujarnya.
Ketika disinggung terkait kunci kesuksesan, ia mengatakan kalau ia hanya konsisten berlatih selama 4-5 jam dalam sehari. Ia mengatakan kalau ia biasanya berlatih dari jam 3 sore sampai jam 8 malam setelah pulang sekolah. Saat masih SD, latihan Zidan lebih gila lagi karena jam sekolah yang lebih pendek, ia bisa berlatih dari jam 3 sore sampai jam 12 malam.
Ia juga melatih stamina dengan sering jogging setiap pagi sebelum berangkat sekolah selama setengah jam. Ia iuga berlatih push up dan sit up untuk melatih otot tangan dan perut. Kedisiplinan adalah kunci untuk menjaga atlet berprestasi.
"Memang pada awalnya keteteran karena rutinitas sebagai pelajar juga. Tapi Alhamdulillah pihak sekolah memberi kelonggaran demi prestasi saya," bebernya.
Kedepannya, Zidan mengincar tempat sebagai atlet Jawa Timur dalam Porprov atau PON Aceh 2024. Dalam PON Aceh 2024 ia masih menunggu jadwal seleksi untuk bersaing memperebutkan posisi atlet Jawa Timur. Ia juga mengincar posisi pertama dalam Special Olympic World yang akan digelar di Indonesia pada 2027.