Kepala BKSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Kepala BKSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan mengatakan bahwa pihaknya telah menandatangani Kerjasama Penguatan Fungsi bersama Perum Perhutani dan BSTC selama 5 tahun. Kerjasama ini dilakukan untuk memperkuat koordinasi dalam penyelamatan penyu di pantai-pantai Malang Selatan. Sehingga dengan ini kegiatan konservasi yang dilakukan BSTC telah diakui secara legal.
"Kerjasama kita sistemnya meliputi lokasinya di wilayah Perhutani, kemudian satwanya merupakan kewenangan KLHK dalam hal ini BKSDA, dan pelaksanaannya dilakukan oleh BSTC. Tujuan kami tentu ingin menyelamatkan telur-telur penyu yang ada di pantai-pantai Malang Selatan," jelasnya.
Nur Patria mengatakan jika pantai-pantai di Malang Selatan seluruhnya merupakan objek wisata komersil. Hal ini membuat keberadaan penyu yang hendak bertelur di bibir pantai menjadi terancam. Oleh karena itu, BSTC nantinya akan mengambil telur-telur yang ada di sarang penyu, kemudian dipindah ke kandang semi alami, dan jika sudah menetas maka akan dikembalikan ke laut.
"Terakhir kita dapat info ada penyu naik (ke pantai untuk bertelur) kemudian terlindas motor ATV, kemudian ada juga telur penyu yang terkena air pasang, dan ada juga telur-telur yang dimakan biawak. Jadi kegiatan konservasi ini sangat diperlukan," tegasnya.
Ia juga mengatakan jika BSTC dalam setahun bisa menyelamatkan lebih dari seribu telur penyu. Kemudian mereka bisa merilis sekitar 200 tukik ke lepas pantai, dan dalam setahun mereka bisa melakukan 3-4 kali perilisan. Bahkan, dalam 2 tahun terakhir jumlah telur yang mereka selamatkan jumlahnya terus meningkat.
"Sehingga ini bisa menjadi role model pengelolaan penyelamatan penyu di wilayah luar konservasi seperti Tulungagung, Pacitan, Blitar, hingga Trenggalek," pungkasnya.