Lusia dan suaminya membuka usahanya di rumah. IDN Times/Mohamad Ulil Albab
Selain aktif di media sosial, ia juga memperhatikan urusan administrasi. Produknya tidak hanya dilengkapi PIRT dari dinas kesehatan, namun juga label halal. Produknya olahan lelenya bahkan sudah terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual (Haki).
"Daftar izin usaha, punya PIRT, standar halal, semua itu penting, termasuk saya juga sudah daftarkan produk saya ke HAKI. Karena untuk olahan lele saya sudah sejak 2018," katanya.
Lusia menjual semua produknya di rumah yang jauh dari keramaian. Ia tinggal di Gang Matrix Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari. Selain aktif di media sosial, ia aktif mengikuti berbagai lomba UMKM. Terbaru, mengikuti lomba Apresiasi Kreasi Indonesia dari Kemenparekraf.
"Waktu itu aku ikut cuma iseng coba-coba, ternyata dimintain kelengkapan ijin, surat, produk, link FB, IG, e-comerce, market place," ujarnya.
Penghargaan dari Kemenparekraf sebagai UMKM berkinerja terbaik, menurutnya menjadi investasi untuk mengenalkan produknya. Lusia tidak menyangka, aktivitasnya di berbagai platform media sosial untuk rutin mengenalkan produknya, ternyata jadi penilaian penting juri.
"Ternyata juri menilai keaktifan saya di media sosial. Peserta seluruh Indonesia ada 4200-an diambil 426. Lumayan, produk saya dibawa ke 16 kota, tiap kota pakai boot yang sama. Bagi saya itu investasi pengenalan produk," ujarnya.