Makanan yang Harus Dihindari Remaja Pengidap Diabetes   

Minuman kemasan pada umumnya diketahui kadar gulanya sangat tinggi, bisa mencapai sekitar 20 gr hingga 50 gr. Sementara untuk takaran 50 gr sama dengan empat sendok gula, dimana mengonsumsi gula lebih dari 50 gr, natrium lebih dari 2.000 mg, atau lemak total lebih dari 67 per orang per hari berisiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung sesuai dengan aturan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 Pasal 3 Ayat 1. 

Selain itu mengonsumsi minuman kemasan dapat meningkatkan asupan fruktosa secara berlebihan, sehingga dapat menyebabkan terjadinya resistensi hormon insulin. Jika kamu ingin mencoba minuman kemasan, boleh pilih minuman yang kadar bebas gula. Namun, akan lebih aman lagi jika tidak mengonsumsinya. 

Makanan asal Tiongkok ini sempat viral dan berkembang pesat di negara Korea Selatan. Salah satu jenis makanan ini perlu dihindari oleh kamu yang masih menginjak usia remaja. Selain karamel gulanya dapat menyebabkan tekanan gula darah tinggi, juga mengganggu pertumbuhan gigi. Gula yang digabungkan dengan fruktosa membuat membuat tubuh sulit mencernanya sebagai energi dan justru disimpan sebagai lemak di organ hati serta perut. Hal tersebut akhirnya hanya menjadikan obesitas, yang menumpuk lemak di hati dan asam urat. 

Bahkan di Korea Selatan sendiri menimbulkan kontroversi, dengan mengonsumsi satu tanghulu berarti mengonsumsi 10 hingga 25 gr gula, jika mengonsumsi dua tanghulu sudah melebihi kebutuhan gula yang disarankan untuk anak di usia remaja. 

Makanan yang harus dihindari oleh pengidap diabetes adalah makanan kemasan atau makanan kaleng. Makanan olahan seperti daging kalengan, sosis, dan nugget memiliki kandungan lemak yang tinggi sehingga dapat meningkatnya kadar kolesterol dan menyebakan obesitas, kondisi ini menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Akibatnya gula darah menjadi meningkat dan berisiko menimbulkan penyakit diabetes. 

Selain itu, kandungan natrium sendiri di dalam makanan olahan menjadi pantangan bagi pengidap penyakit diabetes karena dapat meningkatkan risiko hipertensi dan komplikasi diabetes melitus. 

Tidak jarang makanan satu ini menjadi salah satu makanan yang paling sering dikonsumsi. Cokelat diolah dengan bahan dasar kakao, mentega kakao, tambahan gula dan susu atau padatan susu. Tidak salah jika mengonsumsi makanan ini dapat menyebabkan kadar gula darah kamu meningkat lebih cepat dibandingkan makanan dengan lebih banyak serat dan protein atau lebih sedikit gula tambahan.

Makanan manis ini sebenarnya menyediakan nutrisi yang sangat luar biasa, terutama jika kamu memilih jenis cokelat hitam dan bebas gula. Kakao dalam coklat juga mengandung protein, kafein, dan berbagai mineral, termasuk kalium, fosfor, tembaga, zat besi, seng, dan magnesium.

Orang yang makan di restoran cepat saji lebih dari dua kali seminggu dapat mengalami kenaikan berat badan secara signifikan lebih besar dan memiliki resistensi insulin dua kali lipat dibandingkan orang yang makan di restoran cepat saji kurang dari sekali seminggu. Pada umumnya, makanan cepat saji sering kali kaya akan lemak, garam, gula dan mungkin mengandung bahan kimia tambahan seperti MSG.

Kandungan kalori yang terdapat pada makanan cepat saji merupakan alasan utama dari meningkatnya gejala obesitas. Makanan cepat saji sangat padat energi, yang mana artinya porsi makanan cepat saji yang relatif kecil dapat mengandung kalori yang relatif besar.

Ternyata kadar buah yang matang mengandung karbohidrat yang tinggi, sama halnya dengan kandungan fluktosa dan glukosanya tinggi juga. Dengan dicirikan oleh rasa yang semakin manis. Oleh sebab itu konsumsi buah yang terlalu matang perlu dibatasi agar dapat mengendalikan kadar gula dalam darah. Hal ini menunjukkan bahwa buah boleh dikonsumsi, tetapi harus memerhatikan kadar gula serta serat yang terkandung dalam buah tersebut, karena tidak semuanya akan digunakan oleh tubuh. Pengidap penyakit diabetes sebaiknya memilih buah-buahan yang seratnya larut dalam air seperti jeruk, apel, jambu biji, pir, tin, dan beri-berian.

Selain makanan-makanan manis, ternyata pemicu penyakit diabetes bagi remaja adalah makanan pedas. Sudah tidak asing bagi kalangan remaja bermunculan berbagai olahan makanan pedas, seperti seblak, baso aci, mie pedas, ayam geprek, bahkan hingga olahan korea seperti toppoki. Sebab, sambal atau cabai ternyata dapat merangsang hormon endorfin, dimana hormon yang bisa meningkatkan rasa nikmat dan bahagia sehingga dapat meningkatkan nafsu makan. Hal tersebut dapat membangkitkan rasa ingin nambah dan kamu tidak memerhatikan kalori yang sudah kamu konsumsi. 

Nah, itulah tujuh makanan yang harus kamu hindari sebagai pantangan para pengidap penyakit diabetes. Selain itu, kamu juga tetap memerhatikan kandungan hingga kalori yang ada pada makanan yang kamu konsumsi.