Diorama pasukan Belanda di Kayutangan, Kota Malang. (Instagram/@ekoirawan72)
Yang unik, Eko mengatakan kalau cara pejuang perempuan ini menyembunyikan surat-surat rahasia ini di tempat yang tidak lazim. Surat-surat ini disembunyikan di pantat para laskar perempuan, sehingga surat-surat ini biasanya dipanggil sebagai 'surat pantat.'
Ia menjelaskan ada alasan khusus kenapa surat-surat ini disembunyikan di pantat. Ini dikarenakan serdadu Belanda melakukan pemeriksaan secara ketat kepada setiap penduduk pribumi. Namun, mereka tidak akan berani memeriksa area-area sensitif perempuan.
"Serdadu Belanda sangan ketat melakukan pemeriksaan, tapi tidak mungkin sampai memeriksa area sensitif ibu-ibu seperti pantat. Oleh karena itu istilahnya disebut surat pantat, dan surat itu sangat-sangat rahasia karena itu disimpan dalam organ sensitifnya perempuan," bebernya.
Ternyata cara ini berjalan mulus, surat-surat tersebut sampai pada penerimanya dengan selamat. Hal ini dikarenakan orang-orang Belanda memiliki etika, sehingga tidak boleh asal memeriksa. Meskipun pasukan Belanda juga memiliki tentara perempuan, namun aksi para ibu-ibu ini berjalan aman-aman saja.
"Namun, perempuan yang menjalankan misi ini harus pandai mengontrol raut wajahnya. Karena mereka menghadapi serdadu Belanda secara langsung," jelas Eko.