Deredia saat tampil di Jazz Gunung Bromo 2023. (Dok. Jazz Gunung)
Dinginnya lereng Gunung Bromo ternyata tidak berpengaruh pada band jazz asal Jakarta, Deredia. Penampilan energik mereka sukses membuat panggung Jazz Gunung Bromo memanas. Mereka total menyanyikan 11 lagu diantaranya Pergi Tamasya, Teman Seperjuangan, Menanti Kekasih, Malam bergelora, Kisah Mencari Seorang Raja, Senandung Perpisahan, Medley (Bersukaria-Nurlela-Rasa Sayange, Lagu dansa, Sir Yes Sir, Bala bala, dan Sugabucks.
"Senang banget karena kita bisa berdansa di pegunungan Bromo. Asik banget, apalagi teman-teman di Jazz Gunung energinya luar biasa. Teman-teman penonton di Jazz Gunung sangat apresiatif dan energinya luar biasa, gokil banget. Jarang banget kita malah dicentilin balik sama penonton, seneng banget," ujar vokalis Deredia, Louise Monique.
Meskipun udara di lereng Gunung Bromo mencapai suhu 13 derajat, mereka merasa tidak sedikitpun merasa kesusahan. Pasalnya penampilan Louise Monique membuat personil lainnya ikut bersemangat.
"Yuk bisa yuk diundang lagi Deredia buat dansa di sini. Thank you buat teman-teman yang udah datang ayo datang lagi tahun depan. Kita makan bala-bala lagi tahun depan Jazz Gunung," paparnya.
Dlaam kesempatan tersebut, Louise mengatakan kalau Deredia mengusung tema 50an. Oleh karena itu, mulai dari kostum hingga gaya tampil mereka sesuai dengan era 50an.
"Kita ingin memperkenalkan lagi era 50an. Oleh karena itu, kita bajunya seperti ini. Kemudian centilnya dan hebohnya seperti warga-warga musikal era 50an.