4 Karakter yang Mencoba Membunuh Sakamoto di Episode 3

Nagumo adalah teman lama Sakamoto saat keduanya masih aktif sebagai pembunuh bayaran di masa keemasan mereka. Kehadirannya di supermarket Sakamoto langsung membuat Shin dan Lu kebingungan, terutama karena ia datang dengan penyamaran yang tak terduga yakni menyerupai Sakamoto. Akibatnya, suasana supermarket menjadi kacau karena tiba-tiba ada dua Sakamoto yang tampak identik di tempat yang sama.

Ketegangan memuncak ketika kedua Sakamoto itu terlibat dalam pertarungan yang lincah dan menghibur. Namun, seperti yang sudah diduga, Sakamoto asli keluar sebagai pemenang, mengalahkan kloningan yang dimainkan oleh Nagumo.

Setelah pertarungan usai, Nagumo akhirnya tertangkap dan menjadi sasaran interogasi Shin dan Lu. Namun, bukannya memberikan jawaban serius, Nagumo malah menjawab pertanyaan mereka dengan lelucon dan jawaban konyol yang semakin menghidupkan suasana absurd di supermarket tersebut.

Tak lama setelah Nagumo mengungkap identitas aslinya, suasana di supermarket berubah menjadi tegang saat seorang pengantar pizza datang membawa sekotak pizza. Awalnya terlihat biasa saja, tetapi senyum aneh pengantar pizza tersebut mulai mencurigakan. Tiba-tiba, ia menyerang Nagumo dan berusaha menjadikannya sandera, dengan ancaman serius jika Sakamoto tidak segera turun tangan untuk menyelamatkannya.

Namun, alih-alih menunjukkan kepanikan, Sakamoto justru bertingkah santai seperti biasa. Dengan ekspresi tenang dan sedikit konyol, ia memilih duduk menikmati pizza bersama Lu, seolah tidak ada yang terjadi. Sementara itu, Nagumo, sebagai mantan pembunuh profesional, menunjukkan keahliannya.

Dengan kelincahan dan ketepatan geraknya, ia berhasil membebaskan diri dari cengkeraman pengantar pizza tersebut. Dalam hitungan detik, ia melumpuhkan penyerangnya dengan cekikan yang membuatnya pingsan.

Ancaman pembunuhan terhadap Sakamoto tampaknya tak pernah berhenti. Bahkan saat ia tengah menikmati waktu bersama keluarganya di taman bermain, teror dari para pembunuh bayaran terus mengintainya. Ketegangan memuncak ketika seorang cleaning service yang ternyata anggota komplotan yang sama seperti tukang pengantar pizza sebelumnya, mulai melancarkan aksinya dengan rencana membunuh Sakamoto secara diam-diam.

Meskipun gerak-geriknya terlihat tenang dan penuh perhitungan, niatnya tak luput dari pengamatan Shin yang menggunakan kemampuannya membaca pikiran. Menyadari bahaya yang mengintai, Shin segera memberi peringatan kepada Sakamoto melalui microphone yang mereka gunakan untuk berkomunikasi. Berkat itu, Sakamoto berhasil bereaksi dengan cepat, menangkis serangan cleaning service tersebut dengan gerakan yang sigap dan presisi. 

Ancaman terhadap Sakamoto di taman hiburan tampaknya tak kunjung usai. Kali ini, seorang pria berambut perak dari geng yang sama dengan cleaning service dan pengantar pizza mencoba melancarkan serangan berikutnya. Dengan rencana yang lebih licik, ia berusaha menyelinap di belakang Sakamoto, berharap mampu mengelabui kemampuan membaca pikiran Shin.

Namun, upaya itu kembali gagal. Insting tajam Lu yang memperhatikan gerak-gerik mencurigakan pria berambut perak menjadi kunci peringatan. Shin, tanpa ragu, mengambil risiko besar dengan melompat dari kursi rollercoaster menuju tempat duduk si penjahat untuk menghadangnya.

Pertarungan sengit pun tak terhindarkan. Duel mereka berlangsung dengan intens, berpindah-pindah ke berbagai area taman bermain, menambah ketegangan dalam suasana yang seharusnya menyenangkan.

Menurutmu, kira-kira siapa nantinya pembunuh yang mampu membunuh Sakamoto selain dari keempat karakter di atas?