5 Karakter Samurai Anime dengan Masa Lalu yang Kelam

Kisah masa lalu Kenshin Himura dalam anime Rurouni Kenshin sangat kelam. Sebelum menjadi Rurouni atau samurai pengembara yang mencari kebenaran, Kenshin dikenal sebagai Hitokiri Battousai, seorang pembunuh legendaris pada masa Restorasi Meiji di Jepang.

Kenshin, yang dulunya dikenal sebagai Shinta, tumbuh dalam kondisi kehidupan yang keras di era Edo. Ketika masih muda, desanya diserang oleh pembajak dan dia ditinggalkan sendirian setelah kehilangan keluarganya. Dia kemudian diadopsi oleh tuan tanah setempat yang baik hati, tetapi hidupnya berubah secara drastis ketika ia dijadikan budak oleh pembajak.

Di usia muda, Kenshin dipaksa menjadi pembunuh oleh para pembajak dan dilatih dalam seni pedang dengan kejam. Dia kemudian menjadi Hitokiri Battousai, pembunuh paling mematikan dalam perang dan revolusi. Namun, setelah perang berakhir, Kenshin merasa bersalah atas semua nyawa yang telah diambilnya dan berjanji untuk tidak pernah lagi membunuh.

Masa lalu Kenshin yang menyedihkan diwarnai oleh pertumpahan darah, kehilangan orang-orang yang dicintainya, dan pertarungan yang tak kenal ampun. Ketika dia beralih ke jalan kebaikan dan menjadi Rurouni Kenshin, dia mencari penebusan atas dosa-dosanya dengan menggunakan pedangnya untuk melindungi yang lemah dan memperjuangkan perdamaian.

Kisah masa lalu Guts dalam anime dan manga Berserk sangatlah menyedihkan. Guts lahir dari seorang ibu yang mati saat melahirkannya di tengah pertempuran, dan dia dibesarkan oleh sekelompok tentara yang keras di medan perang. Sejak kecil, Guts terbiasa hidup dalam kekerasan dan penderitaan.

Namun, tragedi sebenarnya dalam hidup Guts dimulai ketika dia menjadi anggota tentara Band of the Hawk, yang dipimpin oleh Griffith. Meskipun awalnya mereka memiliki hubungan yang dekat, segalanya berubah ketika Guts menyadari keegoisan dan obsesi Griffith untuk meraih kekuasaan. Pada satu titik, Guts memutuskan untuk meninggalkan Band of the Hawk untuk menemukan jalannya sendiri.

Masa lalu Guts yang paling menyedihkan dan traumatis dimulai setelah meninggalkan Band of the Hawk. Dia diserang oleh teman-teman lamanya yang dijadikan Setan Berlutut, dan melalui serangkaian peristiwa tragis, dia menyaksikan orang-orang yang dicintainya mati di depan matanya. Penderitaan ini meliputi pengkhianatan, penyiksaan, dan kehilangan yang konstan.

Kehidupan Guts terus dihantui oleh trauma masa lalunya, dan dia terus berjuang untuk bertahan hidup dan menemukan tujuannya dalam dunia yang keras dan kejam. Meskipun dia memiliki kekuatan fisik yang luar biasa dan kemampuan tempur yang hebat, hati dan pikirannya hancur oleh penderitaan yang tak berujung. Ini menjadikan Guts sebagai karakter yang gelap, bermuram durja, dan penuh kebencian terhadap dunia di sekitarnya.

Jin dalam anime Samurai Champloo memiliki masa lalu yang penuh dengan kesedihan dan kesendirian. Awalnya, dia adalah seorang samurai yang berasal dari klan yang terhormat. Namun, segalanya berubah ketika dia menolak untuk mengikuti perintah klan yang melanggar prinsip-prinsipnya yang moral.

Karena penolakannya itu, Jin diusir dari klan dan diabaikan oleh teman-teman dan keluarganya. Ini meninggalkannya tanpa rumah dan tanpa arah hidup yang jelas. Kehilangan identitasnya sebagai seorang samurai dari klan yang terhormat membuatnya merasa terasing dan kesepian.

Jin harus menghadapi banyak kesulitan dan mengalami banyak pertarungan saat menjalani hidupnya sebagai seorang samurai yang terasing. Meskipun dia memiliki keterampilan tempur yang luar biasa, dia sering kali merasa sendirian dan tidak terhubung dengan masyarakat sekitarnya.

Afro, karakter utama dalam anime Afro Samurai, memiliki masa lalu yang penuh dengan kesedihan dan penderitaan. Dia adalah seorang samurai yang telah mengalami banyak tragedi sejak masa kecilnya. Salah satu momen paling tragis dalam hidup Afro adalah saat dia menyaksikan ayahnya terbunuh di depan matanya oleh seorang pembunuh yang dikenal sebagai Justice.

Kematian ayahnya memicu perjalanan Afro menuju balas dendam yang membentuk identitasnya sebagai seorang samurai yang kuat dan tidak terkalahkan. Namun, di sepanjang perjalanan itu, dia terus dihantui oleh kenangan akan kematian ayahnya dan rasa sakit yang mendalam yang menyertainya.

Kehidupan Afro diwarnai oleh pertempuran, penderitaan, dan kehilangan yang konstan. Dia tumbuh dalam lingkungan yang keras dan penuh kekerasan, di mana kehidupan tidak berarti banyak dan pertarungan adalah hal yang tak terhindarkan. Meskipun Afro memiliki kekuatan dan keterampilan yang luar biasa, dia tidak pernah bisa melupakan masa lalunya yang penuh kesedihan.

Kotaro Fuma dalam anime Basilisk memiliki masa lalu yang penuh dengan penderitaan. Dia berasal dari keluarga klan Fuma yang terhormat, namun, kehidupannya berubah secara drastis karena konflik antar klan di Jepang feodal.

Tragedi dimulai ketika Kotaro masih kecil, di mana dia menyaksikan orang-orang terdekatnya tewas dalam pertumpahan darah yang tak terhindarkan. Kehilangan yang mendalam ini menciptakan luka emosional yang dalam dalam dirinya. Meskipun dia bertekad untuk melindungi keluarganya dan klan Fuma, peristiwa-peristiwa tersebut menghantarkannya pada jalan yang penuh penderitaan dan konflik.

Kotaro tumbuh sebagai seorang pemimpin yang kuat dan berani, tetapi di balik ketegasannya, dia menyimpan luka dan kesedihan yang tak terobati. Pilihan-pilihan sulit yang harus dihadapinya, antara kesetiaan pada keluarganya dan keinginannya untuk mengakhiri siklus kekerasan, membuatnya merasa terjepit dalam konflik internal yang melankolis.