Bulan Ramadan menjadi bulan yang bermakna dan penuh berkah. Selain mengisi dengan kegiatan beribadah, beberapa orang juga mengisi waktu luang di bulan Ramadan dengan mencari hiburan. Tak sedikit yang memilih menonton film namun bingung untuk menentukan film mana yang aman ditonton saat puasa.
Nah, berikut ini adalah 7 film sejarah Islam di Indonesia yang cocok untuk menemani selama Ramadan. Selain aman ditonton, film-film ini juga sarat akan pembelajaran yang sayang untuk dilewatkan.
Film ini mengisahkan tokoh besar Nahdhatul Ulama (NU) yang sudah tak asing lagi dan disegani banyak orang yaitu KH Hasyim Asyari. Beliau dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.
Film mengambil latar awal mula kedatangan Jepang di Indonesia yang menyengsarakan keadaan masyarakat pribumi. Namun Jepang tak kehabisan akal untuk menarik simpati rakyat, salah satunya dengan jalan agama. Dari sinilah ditunjukkan kiprah para ulama NU dalam menghadapi kekejaman penjajah.
Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini diangkat dari kisah nyata pendiri organisasi Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Tokoh ini diperankan oleh aktor Lukman Sardi.
Film Sang Pencerah mengungkapkan kisah KH Ahmad Dahlan yang belum banyak diketahui oleh orang lain. Mulai dari mengoreksi arah kiblat yang selama ini menghadap ke Afrika alih-alih Ka'bah, sampai dituduh kafir karena mendirikan sekolah modern seperti Belanda.
Film ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang Buya Hamka, tokoh ulama dan pahlawan di Indonesia. Buya Hamka adalah sosok ulama, pahlawan, dan sastrawan Indonesia.
Film yang dibagi dalam 3 volume ini mengisahkan Hamka yang menjadi pengurus Muhammadiyah Makasar pada volume pertamanya. Ia juga memulai sepak terjangnya di dunia sastra. Bersamaan dengan itu ditampilkan pula dinamika Buya Hamka sebagai tokoh masyarakat melawan penjajahan Jepang yang kejam.
Diperankan oleh Reza Rahardian, Oemar Said Tjokroaminoto dikenal sebagai tokoh pergerakan Sarekat Islam. Bukan tanpa alasan pula Tjokro kerap dijuluki sebagai 'Raja Jawa Tanpa Mahkota'.
Di film ini ditunjukkan bagaimana keresahan Tjokroaminoto melihat kesenjangan sosial yang terjadi akibat penjajahan di tahun 1900an. Hal ini membuat Tjokro berani melepas gelar kebangsawanannya. Ia kemudian membangun Sarekat Islam untuk mempersamakan hak masyarakat yang terjajah.
Sultan Agung merupakan raja yang berhasil membawa Kerajaan Mataram Islam ke puncak kejayaannya pada tahun 1672. Film besutan Hanung Bramantyo ini menceritakan dinamika kehidupan Sultan Agung dalam menghadapi VOC.
Ia harus menyatukan adipati-adipati di tanah Jawa yang tercerai berai karena hasutan politik VOC. Di lain sisi, Sultan Agung juga mau tak mau mengorbankan cinta sejatinya kepada Lembayung dengan menikahi perempuan ningrat yang bukan pilihannya.
Siti Walidah atau Nyai Ahmad Dahlan, merupakan istri pendiri Muhammadiyah, Kiai Ahmad Dahlan. Sebagai tokoh emansipasi wanita, ia dikenal vokal menolak kawin paksa pada zaman itu.
Film ini menceritakan bagaimana Nyai Ahmad Dahlan menjadi perempuan pertama yang memimpin Kongres Muhammadiyah tahun 1926. Ia juga mendirikan organisasi gerakan perempuan Sopo Treno yang kemudian saat ini dikenal dengan nama Aisyiyah dan memperoleh gelar Pahlawan Nasional pada 1971.
Film ini rilis pertama kali pada 41 tahun yang lalu. Film besutan Eros Djarot ini sekarang hadir dengan versi yang lebih jernih usai melalui proses restorasi di Belanda.
Diperankan oleh aktris senior Christine Hakim, film ini berkisah tentang biografi Cut Nyak Dien sebagai pahlawan nasional wanita asal Aceh yang lahir dan besar di keluarga bangsawan Islam religius. Setelah suaminya, Teuku Umar, tewas dalam peperangan di Meulaboh, ia kemudian mengambil alih peran memimpin pasukan melawan Belanda.
Itu tadi adalah 7 rekomendasi film sejarah Islam di Indonesia untuk temani waktu Ramadan kalian. Sekarang sudah gak perlu risau mencari tontonan untuk mengisi waktu luang saat puasa.