Hidup dari Game ala Ahmad Habibie, Tak Sebatas Mencari Kesenangan

Main game juga bisa menghasilkan uang lho!

#MillennialsInspiratif merupakan rubrik khusus yang mengangkat sosok millennials berpengaruh di Jawa Timur. Mereka mendapatkan pengakuan publik lewat buah pikir dan karya. Lewat rubrik ini kami ingin mengabarkan bahwa generasi ini tak sekadar ada, tapi juga berkarya dan memberi makna.

Surabaya, IDN Times – Dua bola mata Ahmad Habibie tampak fokus menatap televisi saat IDN Times berkunjung ke rumahnya, Jumat malam (28/8/2020). Kedua tangannya begitu cekatan memegang joystick PlayStation (PS) 4. Dia begitu fokus dan tenang.

Habibie sudah lama bermain PS. Tak sekadar bersenang-senang, lewat game Pro Evolution Soccer (PES) dia bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Habibie tercatat pernah mewakili nama Indonesia di kompetisi PES tingkat dunia pada 2016. Kala itu dia terbang ke Vietnam bersama 5 orang.

Industri game di Indonesia memang terus bergeliat beberapa waktu terakhir. Makin banyak pemain-pemain pro yang bermunculan. Baik yang berbasis konsol maupun mobile.

Bagi Habibie, hidup dari game memang penuh peluang. Namun, juga butuh ketelatenan. Tidak mudah untuk meraih banyak prestasi. Lika-liku hidup telah ia jalani.

Lantas seperti apa perjalanan hidup Habibie sebagai gamer? Serta bagaimana peluang bagi gamer di Indonesia ke depan?

1. Berawal dari hobi bermain game

Hidup dari Game ala Ahmad Habibie, Tak Sebatas Mencari KesenanganAhmad Habibie saat mengikuti kompetisi APL League Pro Evolution Soccer di Malaysia. Ahmad Habibie for IDN Times

Sejak duduk di bangku SD, Habibie memang sudah mengenal game. Kala itu dia main Nintendo di rumah tetangganya. Sekadar menghabiskan waktu senggang.

”Ya, awalnya cuma main untuk seneng-seneng aja,” ucapHabibie mengawali ceritanya.

Habibie lantas mengenal game sepak bola di PS ketika SMP. Waktu itu orang Indonesia mengenalnya dengan sebutan Winning Eleven. Namun, saat itu dirinya masih belum punya PS. Alhasil, dia berkelana dari satu rental ke rental lainnya.

Tentu saja, stigma game saat itu dicap jelek. Habibie kecil pun juga sempat mendapat pertentangan dari kedua orangtua. Terkadang dia juga diam-diam saat pergi ke rental.

Sampai pada suatu hari Habibie menyadari dia memang punya kemampuan lebih di bidang game. Dia sering menang saat main bareng teman-temannya di rental PS.

”Rentalnya di dekat rumah sini. Ya, saya sering menang kalau main sama teman-teman. Lumayan dominan. Terus akhirnya ya nyoba-nyoba ikut lomba,” imbuh ayah tiga orang anak tersebut.

2. Sering ikut kompetisi untuk mengukur kemampuan

Hidup dari Game ala Ahmad Habibie, Tak Sebatas Mencari KesenanganAhmad Habibie saat mengikuti kompetisi APL League Pro Evolution Soccer di Malaysia. Ahmad Habibie for IDN Times

Setelah itu, Habibie makin sering mengikuti lomba-lomba. Meski tak langsung menyabet juara, namun dia beberapa kali memenangkan match melawan orang-orang yang lebih senior.

”Lalu saya mulai memasang target, pokoknya kepengin menang, latihan lawan teman-teman makin diintensifkan,” ungkapnya.

Habibie pun sering blusukan dari rental ke rental. Biasanya rental yang mengadakan lomba akan memasang pamflet di depannya. ”Hadiah pertama yang saya dapat itu Rp600 ribu,” kata arek Kutisari tersebut.

Baginya, dengan mengikuti kompetisi, dia bisa mengukur kemampuan. Selain itu, makin sering ikut kompetisi, nama seorang gamer akan makin dikenal.

3. Hidup dari game harus totalitas

Hidup dari Game ala Ahmad Habibie, Tak Sebatas Mencari KesenanganAhmad Habibie saat dikontrak oleh sebuah tim e-sport. Ahmad Habibie for IDN Times

Sejak masih lajang hingga sekarang sudah berkeluarga, Habibie masih aktif menggeluti dunia game. Apalagi saat ini kompetisi e-sport sudah menjamur di beberapa kota di Indonesia.Habibie melihat, banyak potensi yang bisa dikembangkan dari game.

Tidak sekadar bermain, namun juga menghasilkan uang. Habibie pernah dikontrak oleh sebuah tim e-sport. Saat ini Habibie juga punya usaha tiga rental PS. Dia pun rutin menggelar event-event. Selain untuk menghidupi keluarganya, dari event-event skala lokal itu dia melihat banyaknya potensi gamer.

”Saya sendiri juga gak mau kalau asal main. Proyeksinya ya, apakah game ini menguntungkan atau tidak buat hidup,” aku Habibie

Artinya, kalau seseorang memang punya kemampuan dalam game, dia harus bisa totalitas guna makin mematangkan potensinya. Harus sering latihan.

”Dan harus berani sering ikut kompetisi. Dari sana kita bisa mengukur, seberapa tangguh kita, seberapa hebat lawan-lawan kita. Jadi gak cuma sekadar mabar, ya,” lanjut alumnus Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Baca Juga: 10 Pemain dengan Rating Tertinggi di PES 2020, Ronaldo & Messi Teratas

4. Peluang gamer di Indonesia

Hidup dari Game ala Ahmad Habibie, Tak Sebatas Mencari KesenanganAhmad Habibie (kanan) saat menduduki peringkat 4 Liga 1 Pes Indonesia National Finals. Ahmad Habibie for IDN Times

Habibie mengakui, belakangan dunia game di Indonesia makin maju. Pemerintah makin peduli dengan kehadiran e-sport. Banyak kompetisi-kompetisi besar skala nasional yang dihelat. E-sport sudah menjadi cabang olahraga baru. Beberapa perusahan swasta juga sudah banyak yang melirik potensi bisnis dari industri game.

”Bahkan, tak menutup kemungkinan ke depan e-sport dipertandingkan di PON,” ucapnya.

Soal kualitas pemain, menurut Habibie, Indonesia mampu berbicara banyak jika melawan gamer asing. Terbukti, banyak anak-anak Indonesia yang menjadi kampiun dalam berbagai perlombaan dunia.

”Harusnya dengan segala fasilitas dan makin bervariasinya kompetisi, banyak pemain-pemain game yang bisa berbicara banyak di level internasional,” tutur pria kelahiran 21 Maret 1985 ini.

Jika melihat bisnis game, sebetulnya peluangnya bukan sekadar kemampuan para pemain. Banyak orang yang mungkin tidak terlalu punya kemampuan dalam sebuah game, namun dia cinta dengan game tersebut. Pada akhirnya dia membentuk sebuah komunitas, klub e-sport, atau bahkan fokus jadi membuat konten kreator di YouTube.

”Kadang kalau ikut kompetisi itu ada juga faktor rezeki. Menang atau kalah tergantung rezeki. Nah, selain kompetisi itu, orang-orang yang mencintai dunia game bisa punya peluang lain. Banyak kan sekarang konten-konten seputar game di YouTube. Belum lagi tim-tim e-sport yang menjual apparel-nya sendiri," sebut Habibie.

5. Belajar banyak dari mobile game

Hidup dari Game ala Ahmad Habibie, Tak Sebatas Mencari KesenanganAhmad Habibie saat mengikuti kompetisi APL League Pro Evolution Soccer di Malaysia. Ahmad Habibie for IDN Times

Selama ini Habibie memang lebih banyak berkutat di game konsol. Utamanya game sepak bola. Namun, dia tak menutup mata bahwa kemajuan industri game di Indonesia ini dipengaruhi oleh menjamurnya berbagai macam game di handphone. Sebut saja Mobile Legend, PUBG, hingga Free Fire.

”Ya mungkin karena lebih banyak orang punya handphone ketimbang PS. Jadi lebih banyak yang mainin,” kata anak ketiga dari lima bersaudara ini.

Habibie juga melihat adanya potensi mobile game produksi anak negeri. Biasanya, dalam sebuah kompetisi, penyelenggara tidak hanya menghelat satu jenis game. Beberapa kali Habibie melihat ada penyelenggara kompetisi yang menghadirkan game-game lokal. Dan pesertanya juga banyak.

”Hadiahnya pun besar. Malah lebih besar daripada kompetisi PES yang sudah lama ada. Artinya, game-game asal Indonesia ini kan banyak peminatnya,” ucap putra pasangan Choirul Anam dan Emi Syamilah ini.

Salah satu alasan kenapa game Indonesia banyak peminatnya adalah karena konsepnya yang simpel. Dan diakui Habibie, banyak orang Indonesia sangat suka dengan game yang simpel. Tak terlalu banyak mikir dan gampang menang.

Di mata Habibie, sebagai seorang gamer, industri ini akan terus berkembang dan maju. Akan banyak kompetisi-kompetisi yang digelar. Entah event offline maupun online. Hal itu tentu menjadi angin segar untuk Indonesia.

”Yang terpenting, kalau kita memang melihat game sebagai sesuatu yang menghasilkan, harus terus diasah. Maksimal. Fokus. Gak boleh setengah-setengah,” tukasnya.

Baca Juga: 6 Manfaat Video Game yang Terbukti Secara Ilmiah

Topik:

  • Dida Tenola
  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya