Jika kembali ke masa lalu, kita menemukan ahli matematika seperti Pythagoras yang percaya bahwa ada banyak bilangan yang tidak bisa diukur dengan mata. Angka-angka diperlakukan sebagai dasar dari sesuatu yang lebih dari sekadar nomor, di mana banyak orang mengambil pemahamannya satu langkah lebih jauh.
Nomor-nomor ini memainkan peran penting bagi sebagian besar individu yang mempelajari numerologi, dan bukan hanya sekadar urutan acak angka yang dirangkai dengan makna ambigu. Numerologi merupakan metode untuk menemukan beberapa prediksi numerik. Satu bagian menarik tentang numerologi adalah penggunaan tanggal lahir seseorang untuk mengurai sifat seseorang meski tidak sepenuhnya akurat.
Angka-angka yang dipakai dalam numerologi untuk menganalisa karakteristik diri ini merupakan angka tunggal. Jadi jika kamu memiliki tanggal lahir dua digit, maka jumlahkan saja keduanya untuk menghasilkan satu digit angka, atau para numerolog menyebutnya sebagai 'angka kehidupan'.
Misalnya, kamu lahir tanggal 21, untuk menjadikannya satu digit angka, maka jumlahkan dua digit tanggal lahirmu menjadi 2+1 = 3, dan angka 3 merupakan angka kehidupanmu.
Sebelumnya harus diingat bahwa sebagian orang mempercayai ilmu numerologi ini, sebagian lagi tidak. Bukan tidak mungkin jika hanya ada sembilan angka kehidupan yang mengindikasikan kita telah berbagi karakteristik sama dengan banyak orang lainnya. Seperti apa itu? Simak berikut ini.