Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Fery Rizkiawan, saat melayani pembeli di gerai ayam goreng miliknya. Dok. Istimewa.
Fery Rizkiawan, saat melayani pembeli di gerai ayam goreng miliknya. Dok. Istimewa.

Surabaya, IDN Times - Tujuh tahun bisa dibilang saat-saat berada di zona nyaman bagi seseorang menjalani sebuah karier di tempat kerja. Namun, ketika perusahaan tak mampu bertahan alias harus kolaps, maka karyawan itu dituntut bisa membaca peluang. Itulah yang dialami Fery Rizkiawan, pria yang tidak lagi berkarir sebagai General Manager sebuah maskapai ternama di tanah air, tapi tetap bangkit.

1. Mengambil pensiun dini saat perusahaan bangkrut

Fery Rizkiawan, saat melayani pembeli di gerai ayam goreng miliknya. Dok. Istimewa.

Setelah banyak melihat karyawan lain diberhentikan di tengah jalan. Fery kemudian berinisiatif menjawab tawaran perusahaannnya yakni mengambil program pensiun dini.
Padahal, jabatan Fery di maskapai itu cukup strategis, yakni General Manager (GM) area Samarinda.

"Kemarin perusahaan ada penawaran pensiun dini, ini opsi yang fair buat
saya. Saya ambil dan menjalankan sesuatu yang baru," ujar Fery, Rabu
(10/11/2021).

Setelah berhenti kerja, Fery langsung mengambil keputusan besar. Dia tidak
mau lama menganggur. Fery memutuskan untuk pulang ke kota di mana dia
tumbuh besar, Kota Surabaya. Tak sampai satu bulan setelah pensiun dini, Fery memutuskan merintis usaha. Dia memilih fokus di dua bidang, kuliner dan ekspedisi.

"Saya melihat yang jadi ‘bintang utama’ selama pandemi ini adalah makanan dan ekspedisi," kata Fery.

2. Membuka gerai ayam goreng

Editorial Team

Tonton lebih seru di