Aditira Hanim Ingin Ubah Mindset Orang Soal Berat Badan
Kata siapa cewek plus size gak bisa ngikutin tren?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu yang update banget soal Instagram, pasti sudah gak asing lagi dengan akun @tiraemon. Cewek bernama lengkap Aditira Hanim ini bukan hanya memberikan dampak positif perihal busana untuk cewek plus size, tapi juga pengubahan mindset soal pandangan orang tentang berat badan.
Tidak sedikit orang masih saja menjadikan berat badan sebagai standar kecantikan seorang cewek. Kalau gemuk, gak bisa cantik. Atau kalau kurus, itu pasti cantik. Padahal, tidak bisa diukur segampang itu juga. Sama halnya dengan cowok yang tidak bisa dinilai buruk hanya karena tidak punya uang, kan? Dari kisah hidup Aditira Hanim, kamu yang masih mematokkan segala sesuatu dengan apa yang terlihat, perlu melebarkan cara berpikirmu.
1. Hidup dengan bully-an brutal, membuat Tira mencari cara untuk bertahan
Sejak duduk di bangku SD, Tira sudah kenyang dengan segala macam model bully-an. Tidak punya teman, termasuk disembur dengan kata-kata kasar dan menyakitkan tentang bentuk badannya pun seakan menjadi makanan cewek yang saat ini berusia 25 tahun ini.
Dirinya mengaku pernah melakukan diet ngawur saat SMP yang berujung buruk pada kesehatan lambungnya sampai sekarang. Hal tersebut membuatnya sadar, bahwa tindakan tanpa perhitungan akan mendatangkan celaka.
“Kalo kita punya sesuatu yang kita anggap sebagai kekurangan, ya kita harus pintar-pintar mengimbanginya dengan melabeli diri kita sendiri dengan hal yang baik.”
Tira berkata, kalau dirinya di bully karena bentuk badannya, maka dia harus mencari cara agar orang lain melupakan tentang label itu. Makanya sejak SD, Tira selalu menunjukkan prestasi yang memuaskan di sekolah dan dikenal sebagai anak yang pintar. Hal menakjubkan itulah yang dia jadikan acuan untuk bertahan.
Semua orang pasti punya kekurangan, tidak ada juga yang hidupnya hanya ada kekurangan saja tanpa kelebihan. Yang jadi tugas setiap orang adalah mencari apa kelebihan itu dan berusaha menempelkannya pada diri sendiri serta menjadikannya sebagai pegangan untuk merepresentasikan diri sendiri. Kalau kamu berkubang dalam mengasihani diri terus menerus, maka hidupmu akan terus sama – tersiksa. Kamu mungkin tidak bisa mengubah bagaimana kamu dilahirkan, tapi kamu selalu bisa mengubah pandanganmu terhadap dirimu sendiri.
Baca juga: Melanie Subono : Kata Mereka Saya Bukan Perempuan
Baca juga: Peka Lingkungan, 7 Perempuan Ini Bergelut Sebagai Model & Aktivis