TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keutamaan Menahan Amarah, Beserta Tips Mengatasinya

Agar pahala puasa tidak berkurang

Ilustrasi tentang depresi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Amarah, seperti satu dari banyaknya kumpulan emosi yang ada dalam diri manusia. Terkadang, amarah muncul karena banyak hal yang terjadi di sekitar kita. Mulai dari diri sendiri, atau karena hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Bahkan amarah muncul karena godaan setan. 

Pengendalikan emosi sangatlah berguna bagi kehidupan kita, tetapi apakah kita menyadari bahwa menahan amarah juga bisa memiliki keutamaan yang tersembunyi? Mari kita simak bersama keutamaan menahan amarah dan cara mengatasinya.

1. Anjuran Rasulullah SAW

Ilustrasi Salat (pexels.com)

Seringkali manusia melampiaskan rasa kesalnya dengan amarah. Beberapa manusia belum mampu mengontrol amarahnya karena emosi yang tidak stabil dan mood yang berubah-ubah.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya ada seseorang yang berkata kepada Rasulullah SAW, "berilah aku nasihat."

Beliau bersabda, "Janganlah kamu marah," Beliau mengulanginya hingga beberapa kali. (HR Bukhari dan Tirmidzi)

Dalam Qs. Ali Imran: 134, telah dijelaskan di antara indikasi orang yang bertaqwa adalah mereka yang pandai menahan amarah.

Baca Juga: Doa Menahan Amarah, Agar Pahala Puasamu Gak Berkurang

2. Lebih dicintai Allah dan menghindari murka-Nya

Ilustrasi membaca Al-Qur'an (istockphoto.com)

Banyak riwayat yang menjelaskan tentang keuntungan menahan amarah. Segala sesuatu yang di anjurkan oleh Rasulullah SAW, tentunya lebih dicintai oleh Allah SWT.

Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr bahwasanya ia bertanya pada Rasulullah SAW, "apa yang akan menyelamatkanku dari murka Allah?"

Beliau bersabda, "Janganlah kamu marah." (HR. Ahmad)

Dalam riwayat lain juga dijelaskan. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang menahan marah di mana seandainya ia mau melaksanakannya, maka ia dapat melaksanakannya, niscaya Allah memenuhi kalbunya dengan keridhaan pada hari Kiamat."

Dalam riwayat lain dinyatakan, "Niscaya Allah memenuhi kalbunya dengan rasa aman, dan keimanan." (HR Ibnu ad-Dunya dan lainnya)

3. Mendapat ganjaran paling baik

Ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/Thirdman)

Seorang ulama Ustaz DR Syafiq Riza Basalamah lewat kanal akun YouTube pernah menjelaskan maksud dari kalimat Laa Taghdob wa Lakal Jannah.

Beliau menggambarkan amarah seperti sebuah badai yang bersifat penghancur. Yang mana jika seseorang tidak mampu menahan amarahnya, maka dapat berdampak mengancurkan untuk kehidupan dirinya sendiri dan juga orang lain.

Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga.” Rasulullah ﷺ lantas bersabda,

لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

Laa Taghdob wa Lakal Jannah

Artinya: “Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani)

Jika kamu dapat menahan sedikit amarahmu, niscaya Allah akan memberi surga untukmu. Masih banyak cara lain untuk meluapkan emosi selain marah. Karena amarah akan merusak segalanya.

Verified Writer

Faradiba Divani

hai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya