Unik! Ini 10 Tradisi Masyarakat Jawa Timur Sambut Ramadan

Ada cuci karpet sampai potong rambut massal!

Masyarakat di setiap daerah memiliki tradisi lokalnya masing-masing untuk menyambut Bulan Ramadan. Adanya tradisi tersebut merupakan bentuk rasa syukur dan kegembiraan dalam memasuki bulan puasa yang penuh berkah.

Mengingat bahwa Islam sendiri menganjurkan untuk bersuka cita ketika bulan suci tiba, maka tradisi yang tidak menyalahi agama ini patut untuk dilestarikan.

Penasaran ada tradisi apa saja dalam penyambutan bulan puasa di beberapa daerah di Jawa Timur? Yuk simak ulasannya berikut!

1. Nyekar atau ziarah kubur

Unik! Ini 10 Tradisi Masyarakat Jawa Timur Sambut RamadanNyekar atau ziarah kubur (doc.pribadi/alvi)

Sebelum memasuki bulan Ramadhan, nyekar atau berziarah ke makam leluhur menjadi tradisi yang tidak akan dilewatkan oleh masyarakat Jawa Timur.

Tradisi ini dilakukan dengan mengunjungi makam keluarga atau sanak lalu membersihkan area makam serta mengirim doa untuk mereka yang telah meninggal.

Ziarah kubur ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur saat menjelang puasa saja, namun juga dilakukan ketika menjelang hari Raya Idul Fitri ataupun hari-hari tertentu lainnya.

Baca Juga: Tradisi Pangur, Kepercayaan Kuno Potong Gigi Wanita di Banyuwangi

2. Ngosaran

Unik! Ini 10 Tradisi Masyarakat Jawa Timur Sambut RamadanMembersihkan makam (Instagram/kodim0203_lkt)

Mirip seperti nyekar, ngosaran merupakan tradisi masyarakat Bangkalan yakni membersihkan areal pemakaman kerabat dan keluarga.

Tujuan dari adanya tradisi ngosaran adalah agar sanak saudara atau keluarga yang hendak ziarah kubur tidak terganggu dengan kondisi makam yang kurang bersih.

Kegiatan bersih-bersih areal pemakaman ini juga menjadi kesempatan untuk bersilaturahmi dengan anggota keluarga lain yang mungkin lama tidak jumpa.

3. Unggahan atau megengan

Unik! Ini 10 Tradisi Masyarakat Jawa Timur Sambut RamadanUnggahan atau megengan (doc.pribadi/alvi)

Menjelang bulan Ramadhan, di daerah Blitar terdapat tradisi yang tidak pernah absen untuk dilakukan yakni tradisi unggahan. Tradisi ini dilakukan oleh sekelompok warga dengan membawa nasi kotak atau berkatan lalu dikumpulkan untuk kemudian didoakan bersama.

Isian berkatan biasanya adalah nasi, dilengkapi lauk tahu, ayam, dan mie. Di daerah lain seperti Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto, tradisi ini juga disebut dengan megengan.

Terdapat makanan wajib yang harus ada ketika mengisi berkatan yakni pisang, telur dan apem. Kata apem sendiri memiliki makna filosofis yang berasal dari bahasa arab yakni afuan atau afuwwun yang bermakna ampunan.

4. Mandi bersama di Sendang Sono

Unik! Ini 10 Tradisi Masyarakat Jawa Timur Sambut RamadanSendang Sono Gresik (fecebook.com/gresikkota)

Terdapat tradisi unik untuk menyambut bulan Ramadhan oleh masyarakat Gresik yakni mandi bersama di Sendang Sono. Tradisi ini dilakukan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, agar siap memasuki bulan suci Ramadhan.

Tidak hanya menjelang bulan puasa, Sendang Sono ini juga menjadi tempat diadakannya tradisi Rebo Wekasan yakni Rabu terakhir di Bulan Shafar, Hijriyah.

Tradisi Rebo Wekasan tersebut merupakan suatu perayaan oleh masyarakat Gresik khususnya di Kecamatan Manyar untuk pengingat awal sejarah ditemukannya telaga Sendang Sono.

5. Ta' butaan

Unik! Ini 10 Tradisi Masyarakat Jawa Timur Sambut RamadanAcara Ta' butaan Jember (warisanbudaya.kemdikbud.go.id)

Tak kalah unik, Jember juga memiliki tradisinya sendiri untuk menyambut bulan puasa yakni tradisi Ta' butaan. Tradisi ini merupakan kesenian hasil kreasi masyarakat Desa Jelbuk, Kecamatan Jelbuk.

Kesenian Ta' butaan disebut-sebut sebagai hasil modifikasi antara jaranan dan ondel-ondel dari Betawi. Tradisi ini diadakan sebagai ungkapan rasa syukur dan gembira akan datangnya bulan suci Ramadhan. 

Tak hanya dilakukan saat bulan Ramadhan, kesenian khas Jember ini juga kerap digelar saat acara pernikahan maupun sunatan dan kegiatan lainnya. Namun puncak kemeriahan Ta' butaan ini adalah ketika menyambut bulan puasa.

6. Nyadran Sonoageng

Unik! Ini 10 Tradisi Masyarakat Jawa Timur Sambut RamadanNyadran Sonoageng tahun 2019 (YouTube.com/aslinganjuk)

Nyadran Sonoageng merupakan tradisi yang berasal dari Nganjuk. Tradisi ini dilakukan dengan prosesi arak-arakan sesaji jolen atau tumpeng besar yang berisi hasil bumi, dengan rute sejauh 3km dari balai desa Candirejo ke Candi Lor.

Kirab ini diikuti oleh ratusan warga dengan berbagai kostum atau atribut khas Jawa dan berbagai atraksi kesenian, seperti kesenian tari Mongde. Ketika sampai di Candi Lor, tumpeng ini akan diperebutkan oleh seluruh warga.

Tradisi ini merupakan wujud syukur atas melimpahnya hasil bumi dari Tuhan Yang Maha Esa. Nyadran Sonoageng juga dilakukan untuk menolak musibah atau bencana yang digelar setiap menjelang Ramadhan.

7. Cuci karpet

Unik! Ini 10 Tradisi Masyarakat Jawa Timur Sambut RamadanSumber mata air Umbulan (www.pasuruankab.go.id)

Selanjutnya ada tradisi yang sangat unik untuk menyambut bulan Ramadhan oleh masyarakat Kabupaten Pasuruan, yakni cuci karpet.

Tradisi ini dilakukan dengan mencuci karpet masjid dan mushala di Mata Air Umbulan. Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat yang melaksanakan ibadah bulan puasa seperti tarawih menjadi nyaman dengan karpet yang bersih.

Cuci karpet akan dilakukan secara bergotong royong dengan memasukkan karpet ke mata air, kemudian disikat, dibilas dan terakhir dijemur hingga kering. Sumber air Umbulan ini berada di Desa Umbulan, Kecamatan Winongan.

8. Gerebeg Apem

Unik! Ini 10 Tradisi Masyarakat Jawa Timur Sambut RamadanTradisi Gerebeg Apem di Jombang (Twitter.com/bhening_)

Apem merupakan makanan yang filosofis bagi umat Islam Jawa Timur. Gerebeg Apem menjadi momen perayaan penyambutan bulan suci Ramadhan bagi masyarakat Jombang.

Gerebeg Apem dilakukan dengan membuat gunungan kue apem yang diarak-arak di kota. Tradisi ini adalah simbol dan keyakinan masyarakat Jombang agar ibadah di bulan puasa semakin diberkati.

Beberapa gunungan raksasa berisi ribuan apem ini diarak dari GOR menuju Bundaran Ringin Contong Jombang. Kemudian apem-apem itu akan dijadikan rebutan warga yang mengikuti acara tersebut.

9. Resik Lawon

Unik! Ini 10 Tradisi Masyarakat Jawa Timur Sambut RamadanTradisi Resik Lawon di Banyuwangi (budaya-indonesia.org)

Menjelang Ramadhan, di Banyuwangi terdapat tradisi resik lawon. Kata resik sendiri dalam bahasa jawa memiliki artian membersihkan sementara lawon adalah sejenis kain mori atau kafan.

Kain kafan yang dimaksud merupakan penutup cungkup pada petilasan Ki Wongso Karyo atau Buyut Cungking yang dikenal sebagai leluhur masyarakat Banyuwangi.

Dalam tradisi ini, kain kafan sepanjang 110,75 meter akan dibersihkan oleh warga di Dam Krambatan, Banyu Gulung yang berada di Kelurahan Banjarsari, Banyuwangi.

10. Potong rambut massal

Unik! Ini 10 Tradisi Masyarakat Jawa Timur Sambut RamadanIlustrasi potong rambut (freepik.com/nattawatstocker)

Terakhir, ada tradisi potong rambut massal yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Ngawi khususnya warga Desa Tempuran. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Tradisi ini merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan warga setiap menjelang Ramadhan. Sejumlah tukang pangkas akan berkumpul di halaman masjid dan memotong gratis rambut masyarakat yang ingin mengikuti tradisi ini.

Tradisi menyambut bulan Ramadhan di Jawa Timur telah ada secara turun-temurun untuk menggambarkan rasa syukur dan bahagia umat Islam dalam menyambut bulan yang penuh berkah. Kalau di daerahmu, ada tradisi apa nih untuk menyambut bulan puasa?

Baca Juga: Tradisi Padusan, Mandi Menjelang Ramadan ala Masyarakat Jawa

Alvi Nur Jannah Photo Community Writer Alvi Nur Jannah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya