5 Fakta Warga Jepang Lupa Cara Senyum, Sampai Harus Kursus!

Berbahagialah kamu yang masih bisa tersenyum

Setelah menghadapi tiga tahun memakai masker karena wabah COVID-19, orang-orang di Jepang mulai merindukan senyuman yang tulus. Belakangan ini, mereka berbondong-bondong mendaftar ke dalam kelas-kelas tersenyum. Mereka berharap dapat kembali tersenyum dengan percaya diri dan menghilangkan kekakuan otot wajah akibat wabah mematikan.

Di sana, mereka belajar trik-trik tersenyum yang tersembunyi, mengasah otot-otot wajah yang lama terabaikan, dan menemukan kembali senyum yang telah lama mereka rindukan. Dalam atmosfer penuh tawa dan semangat, kelas tersenyum ini menjadi oase penyembuhan bagi mereka yang merasa kehilangan kehangatan dan keceriaan dalam diri mereka sendiri.

1. Orang Jepang kursus melatih otot untuk senyum alami

5 Fakta Warga Jepang Lupa Cara Senyum, Sampai Harus Kursus!Yoga otot wajah agar tersenyum indah di Jepang. (New York Times)

Belakangan ini masyarakat Jepang menghadapi kesulitan dalam mengembalikan senyuman mereka secara alami. Untuk mengatasi hal ini, banyak orang kini memilih untuk bergabung dengan program pendidikan yang fokus pada seni tersenyum.

"Orang-orang melatih otot tubuh mereka, tetapi bukan wajah mereka. Senyum hanyalah senyuman jika itu disampaikan. Bahkan jika berpikir untuk tersenyum atau bahagia, jika wajah tidak memiliki ekspresi, itu tidak akan sampai ke orang lain," kata instruktur senyum di Jepang, Kawano (43), dikutip dari Japan Times.

Baca Juga: 5 Hal Menarik Tentang Geisha, Mereka Punya Tarif Per Jam!

 2. Lulusan kursus senyum punya serifikat 

5 Fakta Warga Jepang Lupa Cara Senyum, Sampai Harus Kursus!Siswi Jepang. (pixabay)

Sejauh ini, Kawano sudah melakukan pengajaran kelas senyum kepada 4.000 orang dan telah melahirkan 700 orang ahli senyum disertai sertifikat. Pengajaran biasa dilakukan secara online atau secara langsung.

Kawano menerapkan prinsip yoga dan menekankan penguatan otot zygomatik yang menarik sudut mulut. Dia juga percaya bahwa otot-otot tepat di bawah mata adalah kunci senyuman indah, kemudian didukung oleh otot-otot yang menciptakan senyuman yang digerakkan oleh alis.

"Saya telah mendengar dari orang-orang yang mengatakan bahwa meskipun mereka dapat melepas topeng mereka, mereka tidak ingin memperlihatkan bagian bawah wajah mereka, atau bahwa mereka tidak tahu bagaimana cara tersenyum lagi," katanya.

3. Kelamaan pakai masker, lupa cara senyum

5 Fakta Warga Jepang Lupa Cara Senyum, Sampai Harus Kursus!Wanita Jepang. (pixabay)

Kawano menyebut, sejak Februari 2023 lalu, kelas senyum miliknya dipenuhi oleh banyak orang yang merasa kehilangan kemampuan tersenyum. Selain milik Kawano, ada juga instruktur lain yang juga ahli dalam mengembalikan senyum di wajah orang-orang Jepang.

“Orang-orang mulai menyadari bahwa mereka tidak terlalu banyak menggunakan otot pipi atau mulut mereka. Mungkin senyum menjadi hal yang sulit bagi beberapa orang,” jelasnya.

4. Ada cara tersenyum yang bikin tak nampak keriput

5 Fakta Warga Jepang Lupa Cara Senyum, Sampai Harus Kursus!Wanita Jepang. (pixabay)

Di wilayah Kanagawa, Kawano telah melakukan sesi senyum untuk 40 orang lanjut usia selama 90 menit. Disitu, orang-orang diajari bagaimana agar tersenyum indah namun tidak membuat kerutan di kening sehingga tidak nampak tua. Kawano juga menerima pelatihan khusus bagi mereka yang ingin menjadi pengajar senyum.

Hingga lulus dan mendapat sertifikat nanti, Kawano mematok harga bimbingan khusus senilai 80.000 yen atau sekitar Rp8,4 juta.

“Kadang-kadang, Anda perlu menunjukkan senyum profesional yang baik, dan orang tidak tahu banyak tentang itu,” kata Rieko Mae, salah satu peserta kursus.

5. Tren masker di Jepang dan privasi

5 Fakta Warga Jepang Lupa Cara Senyum, Sampai Harus Kursus!Orang Jepang sudah terbiasa memakai masker. (New York Times)

Menurut laporan New York Times, memakai masker di Jepang sudah dilakukan oleh banyak orang jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda. Bagi beberapa orang, masker tidak hanya melindungi dari penyakit, namun juga menjadi penutup identitas yang membebaskan mereka dari beban sosial dan norma-norma yang terikat pada wajah terbuka.

Dalam budaya Jepang, memakai topeng di saat sedang sakit adalah tanda hormat terhadap orang lain dengan tujuan mencegah penularan penyakit. Disisi lain, masker menjadi cara untuk menutupi raut wajah yang lelah atau menyembunyikan emosi yang rumit di balik senyum yang diperlihatkan kepada dunia luar.

Baca Juga: 11 Olahan Mi Populer di Jepang, Pernah Coba Shinano Soba?

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya