Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penerimaan Sakramen Perkawinan dalam Gereja Katolik. Freepik/Prostooleh

Pernikahan menjadi momen sakral bagi siapa saja, tak terkecuali bagi umat Katolik. Pernikahan merupakan ikatan suci yang dipersatukan sendiri oleh Allah dan tidak boleh diceraikan manusia. Pernikahan dalam Gereja Katolik memerlukan persiapan yang panjang, setidaknya selama enam bulan. Tak hanya berkaitan dengan persiapan praktis seperti pemilihan tanggal, pernikahan dalam Gereja Katolik juga mengutamakan kesiapan lahir dan batin bagi kedua calon mempelai. Berikut 7 persiapan pernikahan ala Gereja Katolik yang bisa kamu jadikan pedoman. Simak, ya!

1. Melakukan pendaftaran dan pemesanan tempat

Ilustrasi pernikahan di Gereja Katolik. Unsplash/Joshapplegate

Pendaftaran dan pemesanan tempat bertujuan agar pihak gereja mengetahui rencana pernikahan calon mempelai, sehingga jadwal pernikahan bisa disusun dengan baik. Dilansir dari laman Katedral Surabaya, pendaftaran pernikahan dilakukan minimal enam bulan sebelum hari pelaksanaan. Calon mempelai dapat mengambil formulir pendaftaran pernikahan di kantor sekretariat paroki.

Formulir pendaftaran pernikahan biasanya berisi hari dan tanggal pemberkatan nikah, data diri calon mempelai pria, data diri calon mempelai wanita, data diri saksi, alamat setelah pernikahan, dan pengesahan berupa tanda tangan dan stempel dari ketua lingkungan serta pastor paroki.

Pendaftaran dan pemesanan tempat sebenarnya bukan sekadar prosedur administratif, melainkan juga bagian dari persiapan spiritual untuk memastikan bahwa pernikahan dilaksanakan dengan penuh hormat terhadap nilai-nilai Katolik.  

Soal persiapan pernikahan, Gereja Katolik tidak memungut biaya, kecuali jika calon mempelai ingin memberi ucapan terima kasih secara sukarela. 

2. Menyiapkan dokumen yang diperlukan

Editorial Team

Tonton lebih seru di