Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
The Coincidence of Coconut Cake. instagram.com/bookbaristas

Kafe sering kali menjadi latar yang sempurna dalam sebuah novel, menghadirkan suasana yang hangat, nyaman, dan penuh cerita. Dengan suasana yang akrab dan interaksi sosial yang terjadi di dalamnya, kafe menjadi tempat di mana kehidupan sehari-hari berbaur dengan kisah-kisah mendalam tentang cinta, persahabatan, pencarian jati diri, hingga misteri.

Tak heran jika banyak penulis memanfaatkan setting kafe sebagai elemen penting dalam novel mereka. Kafe dapat menggambarkan berbagai emosi, mulai dari kebahagiaan, ketenangan, hingga nostalgia, dan sering kali menjadi tempat pertemuan bagi karakter-karakter utama yang membawa cerita semakin hidup.

Dalam novel-novel berlatar kafe, pembaca dapat menemukan beragam kisah unik yang penuh dengan kejutan. Mulai dari tokoh-tokoh yang mencari arti hidup, merajut kembali mimpi yang hilang, hingga pertemuan tak terduga yang mengubah nasib mereka.

Dengan beragam genre dan tema yang diangkat, novel-novel semacam ini berhasil menarik minat pembaca yang menyukai cerita ringan namun tetap sarat makna. Bagi penggemar novel yang ingin menikmati cerita dengan latar kafe namun penuh kehangatan, karya-karya berikut patut dijadikan bacaan utama.

1. Funiculi Funicula: Before the Coffee Gets Cold - Toshikazu Kawaguchi

Funiculi Funicula: Before the Coffee Gets Cold. instagram.com/nouvhievhie

Funiculi Funicula: Before the Coffee Gets Cold karya Toshikazu Kawaguchi adalah sebuah novel yang menggabungkan elemen fantasi dan drama dalam latar kafe kecil yang misterius di Tokyo.

Di kafe Funiculi Funicula, para pelanggan bisa melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, namun dengan aturan-aturan yang ketat. Salah satu syaratnya adalah mereka hanya dapat kembali ke masa lalu selama kopi yang mereka minum masih hangat.

Novel ini terdiri dari empat cerita yang saling terkait, masing-masing berpusat pada orang-orang yang ingin kembali ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan, mengucapkan selamat tinggal, atau mengungkap perasaan yang terpendam.

Namun, meski bisa kembali ke masa lalu, mereka tidak bisa mengubah apapun di masa sekarang. Tantangan ini membuat para karakter menghadapi kenyataan bahwa apa yang mereka cari bukanlah perubahan takdir, tetapi pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan hubungan mereka dengan orang-orang yang mereka cintai.

2. The Little Cafe in Copenhagen - Julie Caplin

The Little Café in Copenhagen. instagram.com/starlin_books_bd

The Little Café in Copenhagen karya Julie Caplin adalah sebuah novel romance yang menceritakan tentang perjalanan cinta dan kehidupan seorang perempuan bernama Kate Sinclair. Setelah mengalami patah hati karena ditinggal oleh pacarnya untuk wanita lain, Kate berusaha membuktikan diri dalam karirnya sebagai PR (public relations) di London.

Ia diberi kesempatan untuk menangani klien penting, yaitu sebuah perusahaan furnitur Denmark yang ingin memperkenalkan konsep hygge (kehangatan dan kenyamanan) di Inggris.

Kate kemudian ditugaskan untuk memimpin perjalanan pers ke Kopenhagen, membawa beberapa jurnalis ke kota tersebut untuk mempelajari budaya hygge. Di sana, mereka mengunjungi sebuah kafe kecil yang hangat dan nyaman, yang menjadi tempat penting dalam cerita ini.

Kafe ini dikelola oleh Eva, seorang wanita lokal yang ramah dan penuh perhatian. Dengan latar suasana kafe yang menenangkan, Kate dan para jurnalis mulai merasakan esensi dari hygge itu sendiri.

Selama di Kopenhagen, Kate mulai terhubung dengan para jurnalis yang awalnya sulit dia dekati, dan secara perlahan mulai menemukan kebahagiaan di dalam diri serta memahami arti cinta yang sesungguhnya. Kafe kecil tersebut menjadi tempat di mana banyak momen-momen penting terjadi, termasuk berkembangnya hubungan Kate dengan seorang jurnalis bernama Ben.

3. The Coffee Shop of Curiosities - Heather Webber

The Coffee Shop of Curiosities. .instagram.com/b_book_club

The Coffee Shop of Curiosities karya Heather Webber adalah sebuah novel yang memadukan elemen romansa, misteri, dan sedikit sentuhan magis. Ceritanya berfokus pada dua perempuan yang sama-sama sedang mencari jati diri dan penyembuhan emosional di sebuah kota kecil bernama Whimsy, Alabama.

Ava Harrison, salah satu tokoh utama, sedang mengalami kesedihan mendalam setelah kehilangan ayahnya. Ketika dia menemukan surat misterius yang menawarkan pekerjaan di sebuah kedai kopi di Whimsy, dia memutuskan untuk meninggalkan hidup lamanya dan menerima tawaran tersebut.

Kedai kopi ini dimiliki oleh seorang wanita tua yang eksentrik, yang dikenal karena menyimpan barang-barang aneh dan misterius di tokonya, memberikan kesan magis yang kuat.

Di sisi lain, Maggie Mae Brightwell, karakter utama lainnya, adalah seorang warga asli Whimsy yang dikenal suka membantu orang lain tetapi menyimpan banyak rahasia dan luka dari masa lalu.

Maggie juga memiliki kemampuan untuk melihat aura orang-orang, yang menambah dimensi magis dalam kehidupan sehari-harinya. Kedai kopi tempat Maggie bekerja menjadi tempat di mana kehidupan Ava dan Maggie bersilangan.

Seiring berjalannya cerita, hubungan mereka tumbuh, dan melalui berbagai peristiwa di kedai kopi penuh keingintahuan ini, baik Ava maupun Maggie belajar tentang cinta, kehilangan, dan penyembuhan.

4. The Cafe by the Sea - Jenny Colgan

The Café by the Sea/pangobooks.com

Cerita ini berpusat pada Flora MacKenzie, seorang perempuan muda yang bekerja sebagai asisten hukum di London. Setelah bertahun-tahun meninggalkan kampung halamannya di pulau Mure, Flora dipanggil kembali untuk membantu kasus hukum seorang klien penting yang terkait dengan pembangunan di pulau tersebut.

Meskipun enggan kembali karena hubungan yang rumit dengan keluarganya setelah kematian ibunya, Flora akhirnya setuju untuk pulang.

Sesampainya di Mure, Flora menemukan bahwa pulau itu masih dipenuhi dengan kenangan masa kecil dan kehangatan yang lama dia tinggalkan. Dia pun mulai mendekatkan diri kembali dengan keluarganya yang mengelola sebuah pertanian.

Selain itu, Flora juga menemukan sebuah buku resep milik almarhum ibunya dan terinspirasi untuk membuka sebuah kafe di tepi laut, menggunakan resep-resep tradisional keluarganya.

Seiring berjalannya waktu, kafe ini tidak hanya membantu Flora menemukan kembali hasratnya dalam memasak, tetapi juga menjadi tempat di mana hubungan-hubungan baru terjalin. Di antara aroma makanan lezat dan keindahan pemandangan tepi laut, Flora mulai menyadari betapa pentingnya keluarga, cinta, dan tempat yang dia sebut rumah.

Hubungannya dengan Joel, seorang pengacara tampan yang dingin, juga berkembang, tetapi Flora harus menentukan apakah London atau pulau Mure adalah tempat dia benar-benar ingin menetap.

5. The Cafe on the Edge of the World - John Strelecky

The Café on the Edge of the World. instagram.com/kiahsbook

Ceritanya dimulai ketika tokoh utama, John, seorang pekerja kantoran yang merasa terjebak dalam rutinitas hidup yang monoton, secara tak sengaja menemukan sebuah kafe terpencil di tengah perjalanan panjangnya.

Kafe ini memiliki suasana misterius dan terletak di lokasi yang jauh dari peradaban, seolah-olah berada di tepi dunia. Di dalam kafe, John menemukan menu yang tidak biasa, bukan hanya menyajikan makanan, tetapi juga menyajikan tiga pertanyaan reflektif yang tercantum di papan tulis:

1. Mengapa kamu ada di sini?
2. Apakah kamu takut akan kematian?
3. Apakah kamu puas dengan hidupmu?

Pertanyaan-pertanyaan ini memicu John untuk merenungkan hidupnya, mengeksplorasi makna eksistensi, dan mengevaluasi arah hidupnya. Di dalam kafe tersebut, John bertemu dengan beberapa orang yang memiliki kisah hidup berbeda dan memberikan perspektif berharga tentang kehidupan dan tujuan.

Mereka berbagi pengalaman yang mendalam, membantu John untuk memahami bagaimana menjalani hidup yang lebih bermakna dan penuh tujuan. Seiring berjalannya cerita, John mengalami transformasi pribadi, mulai menyadari pentingnya menjalani hidup dengan kesadaran penuh dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. 

6. Love & Gelato - Jenna Evans Welch

Jenna Evans Welch. .instagram.com/kaysnovels

Love & Gelato karya Jenna Evans Welch bercerita tentang Lina, seorang remaja yang pergi ke Italia untuk memenuhi permintaan terakhir ibunya yang telah meninggal, yaitu agar Lina tinggal bersama seorang pria bernama Howard di Tuscany.

Awalnya, Lina enggan berada di sana, tetapi ketika ia menemukan buku harian ibunya yang berisi cerita masa muda di Italia, Lina mulai menjelajahi kota Florence dan mempelajari lebih dalam tentang masa lalu ibunya.

Sepanjang perjalanannya, Lina bertemu Ren, seorang pemuda lokal yang membantunya menjelajahi Italia, dan bersama-sama mereka mengungkap rahasia tersembunyi serta menemukan cinta, persahabatan, dan identitas diri di tengah keindahan Italia.

7. The Coincidence of Coconut Cake - Amy E. Reichert

The Coincidence of Coconut Cake. instagram.com/bookbaristas

Karya Amy E. Reichert ini adalah kisah romansa yang berlatar di Milwaukee, mengikuti perjalanan Lou, seorang koki yang penuh semangat dan pemilik restoran kecil yang sedang berjuang.

Hidup Lou berantakan dalam satu hari ketika dia memergoki tunangannya berselingkuh, dan di hari yang sama, restorannya menerima ulasan pedas dari seorang kritikus makanan anonim yang sangat berpengaruh.

Tanpa mengetahui bahwa si kritikus adalah Al, pria Inggris yang baru saja ia kenal, Lou dan Al mulai menjalin hubungan yang tumbuh di luar cinta mereka terhadap makanan dan budaya Milwaukee.

Al, yang awalnya sinis terhadap kota dan masakannya, mulai melihat keindahan hidup di Milwaukee melalui mata Lou, sementara Lou berjuang untuk bangkit dari kegagalan kariernya dan menemukan kembali semangat dalam memasak.

Namun, ketika rahasia identitas Al terungkap, Lou harus memutuskan apakah hubungan mereka bisa bertahan di tengah kekecewaan dan kesalahpahaman yang mereka alami. 

Dari 7 novel berlatar kafe tersebut, adakah yang sudah kamu baca?

Editorial Team