7 Karakter Cewek Unik dalam Anime Make Heroine ga Oosugiru

Gadis yang memiliki tinggi badan 156 centimeter ini adalah salah satu tokoh wanita yang mengalami kegagalan dalam cinta. Sebagai gadis yang sangat populer di kelas Kazuhiko, ia memiliki kepribadian yang ceria dan menarik, membuatnya digemari oleh banyak anak laki-laki.

Namun, meski menjadi incaran banyak orang, hatinya sudah lama terpaut pada teman masa kecilnya, Sōsuke Hakamada. Sayangnya, cintanya tidak pernah terbalas, karena Sōsuke justru menjalin hubungan dengan saingannya, Karen Himemiya. Keadaan ini membuatnya merasa frustrasi dan diliputi kecemburuan.

Di luar masalah cintanya, Yamami Ana yang identik yang identik dengan rambut berwarna biru juga dikenal memiliki nafsu makan yang besar. Ia sering terlihat menikmati makanan dengan penuh semangat, seolah menjadi ciri khasnya yang mencerminkan kepribadiannya yang spontan dan penuh semangat.

Teman sekelas Kazuhiko ini dikenal sebagai pribadi yang ceria dan menarik, membuatnya populer di kalangan teman-teman sekelasnya. Namun, di balik pesonanya, ia memiliki sisi yang agak aneh. Dia juga terkenal sebagai pemakan besar dengan nafsu makan yang luar biasa.

Lemon merupakan teman sekelas Kazuhiko dan atlet andalan di klub olahraga. Dia dikenal selalu enerjik dan memiliki kepribadian yang sederhana. Meskipun sangat menyukai berlari, dia tidak begitu mahir dalam hal akademis.

Namun, di balik kesuksesannya sebagai siswi berprestasi, dia menyimpan cinta tak terbalas pada teman masa kecilnya, Mitsuki Ayano, yang sayangnya sudah memiliki kekasih. Dalam kesehariannya bersekolah, ia tak pernah melewatkan memasang jepit rambut berbentuk buah lemon di sisi kiri rambutnya.

Chika merupakan bagian dari wanita yang mengalami kegagalan dalam cinta di anime ini. Sebagai anggota klub sastra, ia dikenal pemalu dan kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Sudah lama menyimpan perasaan terhadap Shintarō Tamaki, yang tidak pernah menyadari cintanya karena ia sulit mengungkapkannya. Sebagai mahasiswa tahun pertama di klub sastra, ia memiliki sifat pendiam dan kurang sosial, mirip dengan Kazuhiko. Meski demikian, ia memiliki sikap terbuka terhadap senior di klub sastra.

Nukumizu Kaju adalah adik perempuan Kazuhiko yang kini duduk di kelas dua sekolah menengah. Dia dikenal sebagai adik yang sangat berbakat dan selalu melakukan segala sesuatu dengan baik, meski dia cenderung suka berkonflik. Kaju memanggil kakaknya dengan sebutan "Onii-sama" dan sering kali sulit menahan diri dalam urusan pribadi. Ia sangat khawatir karena Kazuhiko kesulitan dalam mendapatkan teman.

Shikiya Yumeko adalah seorang siswi kelas dua sekolah menengah yang saat ini menjabat sebagai sekretaris OSIS. Meskipun penampilannya mencolok dan mencuri perhatian, sebenarnya dia memiliki sifat yang jauh lebih tenang dan kurang antusias dibandingkan dengan kesan yang ditunjukkannya.

Sebagai sekretaris, Yumeko bertanggung jawab untuk berbagai tugas administrasi, tetapi di luar perannya yang formal, ia cenderung tidak terlalu menunjukkan semangat atau kegembiraan. Penampilannya yang mencolok sering kali menjadi kontras dengan sikapnya yang lebih santai dan kurang bersemangat, menjadikannya sosok yang menarik dan penuh warna dalam lingkungan sekolahnya.

Amanatsu Konami adalah wali kelas Kazuhiko sekaligus pengurus mata pelajaran IPS. Meskipun memiliki tanggung jawab penting, ia dikenal dengan sifat pelupanya yang cukup mencolok. Konami sering kali lupa bahwa Kazuhiko adalah salah satu murid di kelasnya, meskipun dia memiliki peran sentral dalam pengelolaan kelas dan pelajaran.

Tsukinoki Koto adalah siswa kelas tiga sekolah menengah dan menjabat sebagai wakil presiden klub sastra. Ia merupakan teman masa kecil dari manajer Tamaki. Koto memiliki ketertarikan khusus pada novel BL (Boys' Love) dan sering kali terlibat dalam fantasi pribadi yang melibatkan karakter-karakter dari genre tersebut, sering kali membayangkan dirinya dalam situasi yang serasi dengan Komari.

Meskipun begitu, Koto dikenal sebagai sosok yang ramah dan penuh perhatian, selalu berusaha menjaga keharmonisan dalam tim dan memastikan semua anggota klub merasa diperhatikan.