Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Orang-orang yang mengungsi berubah jadi monster (Dok. samehadaku.email)

Anime Uzumaki episode 4 menandai babak terakhir dari serial horor legendaris karya Junji Ito, yang dikenal dengan atmosfer mencekam dan alur cerita yang penuh misteri. Episode final ini menyajikan berbagai peristiwa aneh dan menakutkan yang membuat penonton bertanya-tanya tentang nasib kota Kurouzu yang kian hancur. 

Teror angin topan yang bisa muncul kapan saja menjadi salah satu ancaman yang terus menghantui para karakter, menghancurkan apapun yang tersisa di kota tersebut. Namun, yang paling mengerikan adalah perubahan fisik yang dialami oleh para pengungsi.

Tubuh mereka yang berlindung di rumah-rumah kini saling melekat, membentuk sesuatu yang tidak lagi bisa disebut manusia. Proses ini mengubah mereka menjadi monster yang menyeramkan. Berikut adalah 6 hal aneh dan mengerikan yang terjadi sepanjang episode final anime Uzumaki.

1. Badai angin topan yang menghantam mobil wartawan

Badai angin topan yang menghantam mobil wartawan (Dok. samehadaku.email)

Ketika para wartawan dari luar Kurouzu datang untuk meliput kehancuran kota yang kini sudah porak poranda akibat kutukan spiral, suasana di sekitar mereka tampak tenang sejenak, seolah bencana telah reda. Mereka tidak menyangka bahwa bahaya mengintai di setiap sudut kota.

Saat mereka mulai mempersiapkan peralatan dan kamera untuk mendokumentasikan kondisi Kurouzu yang rusak, tiba-tiba saja terdengar suara gemuruh yang mengerikan. Dari arah belakang mobil, muncul angin topan besar yang bergerak dengan kecepatan luar biasa, menghantam kendaraan mereka tanpa peringatan.

Hantaman angin topan itu begitu dahsyat hingga menyebabkan mobil terbalik dan ringsek. Dalam hitungan detik, dua orang wartawan tewas seketika, tubuh mereka terjepit di antara body mobil yang hancur. Hanya seorang reporter yang berhasil selamat dari bencana tersebut. Dengan tubuh penuh luka dan syok yang mendalam, reporter tersebut menjadi saksi dari teror yang terjadi di Kurouzu, memperlihatkan betapa tidak amannya kota tersebut dari bahaya yang bisa datang kapan saja.

2. Hembusan nafas yang berbentuk spiral

Hembusan nafas yang berbentuk spiral (Dok. samehadaku.email)

Maruyama Chie, seorang wartawan dari TV Toyo yang selamat dari kecelakaan mobil akibat hantaman angin topan misterius, segera berusaha mencari pertolongan di sekitar tempat kejadian. Dengan tubuh yang terluka dan penuh debu, ia mencoba berjalan menjauh dari lokasi kecelakaan.

Namun, kota Kurouzu yang sudah porak poranda akibat kutukan spiral membuatnya sulit menemukan orang lain yang bisa membantu. Suasana di sekitarnya tampak sunyi dan mencekam, semakin mempertegas betapa berbahayanya kondisi di kota tersebut.

Ketika Maruyama mulai merasa keputusasaan, ada sesuatu yang aneh menarik perhatiannya. Alih-alih menemukan seseorang yang bisa memberi pertolongan, ia melihat fenomena mengerikan yakni setiap napas yang dikeluarkan oleh penduduk yang tersisa membentuk pola spiral Uzumaki, melayang-layang dan berputar-putar di udara. 

3. Helikopter tim SAR diterjang angin topan

Helikopter tim SAR diterjang angin topan (Dok. samehadaku.email)

Terdapat pula tim SAR yang ditugaskan untuk memantau kondisi Kota Kurouzu dari jalur udara menggunakan helikopter. Mereka berharap dapat melihat gambaran lebih jelas tentang kerusakan yang ditimbulkan oleh kutukan spiral yang telah melanda kota tersebut.

Naasnya, sebelum mereka sempat memantau keseluruhan kondisi kota, helikopter itu tiba-tiba dihantam oleh badai angin topan misterius. Angin tersebut muncul dengan kekuatan dahsyat dan tak terduga, membuat helikopter kehilangan kendali dalam sekejap.

4. Munculnya banyak manusia siput di reruntuhan Kota Kurouzu

Munculnya banyak manusia siput di reruntuhan Kota Kurouzu (Dok. samehadaku.email)

Hal mengerikan berikutnya yang menambah kengerian Kota Kurouzu adalah pemandangan manusia siput yang berserakan di antara puing-puing kota. Mereka adalah korban kutukan spiral yang telah kehilangan bentuk manusia seutuhnya.

Keadaan yang semakin putus asa membuat masyarakat yang masih bertahan di kota ini mulai melakukan tindakan ekstrem untuk bertahan hidup. Tak ada pilihan lain bagi sebagian dari mereka selain memasak daging manusia siput tersebut dan mengonsumsinya.

5. Orang-orang yang mengungsi berubah jadi monster

Orang-orang yang mengungsi berubah jadi monster (Dok. samehadaku.email)

Sebagian warga Kota Kurouzu yang masih selamat kini berlindung di sebuah rumah petak sempit, mencari perlindungan dari kutukan spiral yang terus melanda di luar sana. Meskipun rumah tersebut memiliki lebar dan panjang yang terbatas, mereka berdesakan di dalamnya, berusaha untuk bertahan hidup dari ancaman yang tak kunjung mereda.

Namun, apa yang mereka harapkan sebagai tempat perlindungan justru berubah menjadi neraka baru. Alih-alih benar-benar selamat, para penghuni rumah tersebut perlahan mengalami perubahan yang mengerikan. Tubuh mereka mulai memanjang dan melingkar, menyerupai spiral uzumaki, hingga pada akhirnya mereka saling menempel, terkait satu sama lain, dan menyatu menjadi makhluk mengerikan yang tidak lagi mengenal bentuk manusia.

6. Kapal penyelamat tertelan pusaran air saat tiba di pesisir Kota Kurouzu

Kapal penyelamat tertelan pusaran air (Dok. samehadaku.email)

Kirie dan teman-temannya sempat melihat beberapa kapal penyelamat yang mendekati Kota Kurouzu, harapan baru bagi warga yang masih berlindung dalam kekacauan. Mereka menanti dengan cemas, berharap evakuasi dapat dilakukan dan membawa mereka menjauh dari teror yang melanda.

Namun, naas, sejengkal sebelum kapal-kapal tersebut mencapai pesisir pantai, tiba-tiba kapal-kapal itu terseret ke dalam pusaran air spiral yang berputar dengan cepat. Seakan alam Kota Kurouzu tidak mengizinkan siapapun untuk keluar atau menyelamatkan warga yang terkena kutukan, pesona kegelapan kota itu semakin memperkuat rasa putus asa di hati Kirie dan teman-temannya. 

Dari 6 hal aneh dan mengerikan yang terjadi sepanjang episode final anime Uzumaki, mana yang paling aneh dan mengerikan menurutmu?

Editorial Team