Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Akatsuki saat pertama kali didirikan/naruto.fandom.com

Dalam dunia Naruto, terdapat banyak elemen tragis yang sering kali tersembunyi di balik kisah-kisah penuh aksi dan petualangan. Banyak karakter dalam cerita ini menghadapi penderitaan, pengorbanan, dan luka batin yang mendalam, yang terkadang tidak terlihat oleh penonton.

Fakta-fakta ini memperlihatkan sisi gelap dari kehidupan para shinobi, di mana keputusan-keputusan sulit sering kali harus diambil demi melindungi orang lain atau mencapai tujuan yang lebih besar. Kesepian, pengkhianatan, dan penebusan juga menjadi bagian penting dari alur cerita Naruto, menunjukkan bahwa di balik setiap kemenangan atau kekuatan, ada harga yang harus dibayar.

Semua ini menambah kedalaman emosional pada cerita, membuat dunia Naruto terasa lebih realistis dan manusiawi, di mana setiap karakter memiliki cerita tragis yang membentuk siapa mereka sebenarnya. Berikut adalah 6 fakta sedih dalam dunia Naruto yang jarang dibahas.

1. Desa Amegakure tetap tidak berubah sekalipun serial Naruto berakhir

Amegakure. x.com/@VishnuDevasia

Amegakure atau Desa Hujan, adalah salah satu desa yang paling misterius dan tragis dalam dunia Naruto. Desa ini dikenal karena sejarah panjangnya yang dipenuhi dengan konflik, perang, dan penderitaan. Selama bertahun-tahun, Amegakure menjadi medan pertempuran bagi desa-desa ninja besar yang saling berperang, menyebabkan kerusakan yang tak terhitung pada infrastruktur dan kehidupan penduduknya.

Meskipun desa ini sempat dipimpin oleh Nagato (Pain) dengan tujuan untuk membawa perdamaian melalui kekuatan, metode brutal yang digunakan dan kehancuran yang ditimbulkannya hanya memperburuk kondisi desa tersebut. Ketika serial Naruto berakhir, Amegakure tetap berada dalam bayang-bayang masa lalunya yang kelam.

Setelah kematian Nagato dan kekalahan Akatsuki, tidak ada pemimpin yang kuat atau berpengaruh yang mampu mengangkat desa ini dari keterpurukan. Amegakure tetap terisolasi dari desa-desa besar lainnya, dengan penduduknya yang masih hidup dalam ketakutan dan kemiskinan.

Infrastruktur desa yang hancur, gedung-gedung tinggi yang ditinggalkan, dan cuaca yang selalu hujan menjadi simbol dari kesedihan dan keputusasaan yang mendarah daging di desa ini. Bahkan setelah perang besar keempat berakhir dan kedamaian mulai tercipta di dunia ninja, Amegakure tetap tertinggal, terjebak dalam siklus penderitaan yang seolah tak berujung.

Sementara desa-desa besar seperti Konoha dan Suna berhasil membangun kembali dan mencapai kedamaian, Amegakure tetap terjebak dalam masa lalu, membuktikan bahwa luka dari perang dan kekerasan tidak selalu bisa disembuhkan, bahkan setelah perdamaian tercapai di tempat lain.

2. Konan telah menyiapkan 800 triliun kertas peledak untuk membunuh Obito Uchiha, namun usahanya gagal

Editorial Team

Tonton lebih seru di