Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Pinka Wima

Hey cuk, piye kabare? 
Maine Persebaya suangar cuk! 

Ungkapan-ungkapan seperti itu tentu akan sangat sering kamu jumpai saat berkunjung ke Jawa Timur, khususnya Surabaya. Bagi sebagian orang, kata "jancuk" mungkin dianggap sebagai umpatan. Tapi, jangan salah, untuk warga Jawa Timur, kata tersebut sudah mengalami pergeseran makna, mulai kekaguman sampai ungkapan keakraban.  

1. Budayawan UNAIR sebut ada 3 makna kata "Jancuk"

IDN Times/Pinka Wima

Puji Karyanto, peneliti pada Rumah Kebudayaan FIB Unair Surabaya, kepada IDN Times mengatakan bahwa pada dasarnya semua kata awalnya memiliki nilai bebas. "Baik atau buruk nilainya tergantung kesepakatan sosial di masyarakat." 

Ia juga menuturkan bahwa ada banyak makna di balik kata "jancuk". Yang pertama bisa berarti umpatan atau makian. Kemudian yang kedua bisa berarti ekstase atau puncak makna kata yang tak ada padanannya di dalam kamus. Misalnya saja "Jancuk ayune!" atau berarti "Wah, sangat cantik!" 

Sedangkan yang ketiga sebagai penanda keakraban, misalnya saja jika anak muda Jakarta menyapa sahabatnya dengan kata 'bro', maka arek Suroboyo menyapa kawannya dengan sebutan 'cuk'. 

2. Umpatan atau tidak tergantung cara mengucapkannya

Editorial Team

Tonton lebih seru di