Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-12-28 at 17.39.08.jpeg
Dr. Syaiful Ma’arif, SH, MH sebagai Ketua IKA UNAIR Komisariat Fakultas Hukum periode 2025–2030. (dok. Unair).

Intinya sih...

  • Syaiful Ma’arif terpilih sebagai Ketua IKA UNAIR Komisariat Fakultas Hukum periode 2025–2030.

  • Alumni FH UNAIR harus berinovasi dan memperkuat jejaring guna mendukung visi Indonesia Emas 2045.

  • IKA harus menjadi fasilitator bagi alumni, khususnya generasi muda yang sedang merintis karier.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Ruang Pringgodigdo di lantai 12 Gedung Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH UNAIR) kembali mencatat sejarah. Minggu (28/12/2025), ruang akademik yang sarat tradisi itu menjadi titik temu para alumni hukum Airlangga lintas generasi dalam Musyawarah Komisariat Ikatan Alumni Airlangga (IKA) UNAIR Fakultas Hukum.

Pertemuan lima tahunan ini tak sekadar agenda organisasi. Lebih dari itu, musyawarah menjadi ruang refleksi dan konsolidasi peran alumni hukum di tengah perubahan zaman yang bergerak cepat—dari dinamika hukum nasional hingga tantangan global yang kian kompleks.

Hadir dalam forum tersebut sejumlah alumni FH UNAIR dengan reputasi nasional dan internasional, berdampingan dengan alumni lintas angkatan yang membawa semangat sama: menjaga marwah almamater dan memperkuat kontribusi alumni bagi masyarakat dan negara.

Melalui mekanisme musyawarah mufakat, forum secara bulat menetapkan Dr. Syaiful Ma’arif, SH, MH sebagai Ketua IKA UNAIR Komisariat Fakultas Hukum periode 2025–2030. Keputusan ini mencerminkan kepercayaan kolektif alumni terhadap kapasitas kepemimpinan Syaiful yang dinilai mampu mengonsolidasikan potensi besar alumni FH UNAIR di fase strategis mendatang.

Syaiful Ma’arif dikenal luas sebagai pendiri Kantor Advokat Syaiful Ma’arif & Partners yang menangani berbagai perkara strategis. Di luar profesi hukum, ia juga aktif di ranah publik sebagai Ketua DPD Partai NasDem Surabaya periode 2025–2030, serta mengemban amanah sebagai Ketua Pengprov Persatuan Squash Indonesia (PSI) Jawa Timur. Rekam jejak tersebut menjadi modal penting dalam memimpin organisasi alumni yang kian kompleks.

Mewakili Ketua Umum IKA UNAIR Khofifah Indar Parawansa, Prof. Bambang Sektiari menegaskan bahwa kepemimpinan di tubuh IKA bukan sekadar jabatan struktural, melainkan amanah yang menuntut kerja keras dan keberlanjutan.

“Ketua IKA, di semua tingkatan, adalah amanah. Amanah ini harus dijalankan untuk membawa alumni, almamater, dan bangsa ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Prof. Bambang juga menyoroti peran strategis alumni Fakultas Hukum UNAIR dalam mengangkat reputasi universitas di level global. Ia menyebut capaian UNAIR yang konsisten berada di empat besar nasional versi QS Ranking, serta prestasi membanggakan di Times Higher Education Impact Ranking—peringkat pertama Asia Tenggara dan sembilan dunia. Fakultas Hukum UNAIR sendiri pada 2024 menempati peringkat satu nasional dan Asia Tenggara.

“Capaian ini tidak terlepas dari kontribusi alumni, terutama dari fakultas-fakultas tertua seperti Fakultas Hukum,” tegasnya.

Sementara itu, Andi Rahmean Pohan, Wakil Ketua IKA FH UNAIR, yang mewakili Ketua IKA FH UNAIR H. Masfuk, menekankan bahwa musyawarah ini merupakan momentum penting untuk menata arah baru organisasi.

“Hari ini kita berkumpul bukan sekadar memenuhi agenda, tetapi untuk merumuskan masa depan IKA FH UNAIR,” ujarnya.

Dengan mengusung tema “Bersama Ikatan Alumni UNAIR Komisariat Fakultas Hukum Menuju Indonesia Hebat dan Kuat”, musyawarah dinilai relevan dengan tantangan zaman, mulai dari percepatan teknologi, perubahan dunia kerja, hingga meningkatnya kebutuhan pemahaman hukum yang komprehensif.

Andi Rahmean menegaskan, alumni FH UNAIR harus terus berinovasi dan memperkuat jejaring guna mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Usai terpilih, Syaiful Ma’arif menyampaikan visi yang menempatkan IKA sebagai organisasi yang hadir secara nyata, bukan sekadar simbolik. Menurutnya, IKA harus menjadi fasilitator bagi alumni, khususnya generasi muda yang sedang merintis karier.

“IKA tidak boleh berhenti pada seremoni. Alumni muda harus kita dorong menjadi Satria Airlangga yang sukses meraih cita-cita,” kata Syaiful.

Ia memaparkan gagasan konkret, mulai dari penyediaan akses magang, pendampingan karier, hingga penguatan jejaring profesional. Bahkan, ia menyinggung perlunya fasilitas tempat singgah bagi alumni yang merantau ke kota besar demi membangun karier dari nol.

“Dukungan tidak boleh datang hanya saat seseorang sudah berada di puncak. Justru sejak awal, proses itu harus kita dampingi,” tegasnya.

Menurut Syaiful, potensi besar alumni Fakultas Hukum UNAIR selama ini belum sepenuhnya terkoordinasi. Dengan kepemimpinan baru, ia berharap seluruh kekuatan alumni dapat disinergikan demi mendukung almamater, mahasiswa, dan alumni lintas generasi.

Musyawarah Komisariat IKA UNAIR Fakultas Hukum kali ini menjadi lebih dari sekadar pergantian kepemimpinan. Ia menandai tekad bersama alumni hukum Airlangga untuk tampil sebagai kekuatan strategis—mengabdi bagi almamater, berkontribusi bagi masyarakat, dan ikut memperkuat Indonesia ke depan.

Editorial Team