Karya Akademisi UB Jadi Finalis Lomba Logo IKN

Logo tersebut kini bersaing dengan 4 logo lainnya

Malang, IDN Times - Salah satu finalis dalam sayembara Logo Ibu Kota Nusantara (IKN) ternyata berasal dari akademisi Universitas Brawijaya (UB). Dia adalah Dimas Fakhrudin Dosen Vokasi UB yang juga merupakan Ketua Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI) chapter Malang.

Karya Dimas kini telah masuk 5 besar dan berpotensi logo karyanya akan dijadikan logo IKN. Tinggal selangkah lagi untuk menyingkirkan 4 pesaingnya yang lain.

1. Dimas terinspirasi dari rumah bagi masyarakat dalam menciptakan logo untuk IKN

Karya Akademisi UB Jadi Finalis Lomba Logo IKNLogo IKN dari akademisi UB. (Dok Vokasi UB)

Kepada IDN Times, Dimas menceritakan jika logo ini ia buat berdasarkan keinginan menciptakan sinergitas berkelanjutan. Kemudian untuk tampilan visualnya dibuat dari inspirasi proses transformasi pengembangan IKN yang sesuai dengan visi Indonesia tahun 2045.

Oleh karena itu ia membuat bentuk berdasarkan tridaya yang merupakan konsep cipta, rasa, dan karsa. Tridaya inj ia ambil dari konsep Indonesia yang merupakan negara maritim, negara agrikultur, dan negara yang memiliki keberadaan hutan serta lautan. Di mana semuanya ada di Kalimantan yang jadi letak IKN.

"Kalimantan memiliki kaya akan tumbuhan dibuktikan dengan luasnya hutan, dan mereka juga punya laut. Sehingga penerapannya agar tetap menjadi 3 fase lagi yaitu menanam, merawat, dan mengolah. Ide logonya memang merepresentasikan sebuah upaya untuk berkembang," jelasnya.

Dimas juga memikirkan matang-matang pemilihan warna dalam pembuatan logo IKN. Ia memilih tiga warna utama diantaranya hijau sebagai inspirasi utama yang menggambarkan hutan dan hutan lindung di Kalimantan. Warna emas melambangkan IKN sebagai cikal bakal role model kota dunia. Kemudian jingga yang menunjukkan kebersamaan atau sinergi berkelanjutan, antara stakeholder, masyarakat, dan pemerintah.

Baca Juga: Ini 5 Kandidat Logo IKN Nusantara, Tentukan Pilihanmu Sekarang!

2. Dimas tidak sendirian dalam menciptakan logo ini, ia dibantu beberapa kawannya

Karya Akademisi UB Jadi Finalis Lomba Logo IKNDimas bersama timnya saat mengerjakan logo untuk IKN. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Dalam membuat logo yang luar biasa, Dimas mengakui tidak bisa bekerja sendirian. Ia dibantu oleh seorang researcher dan copy writer dan 2 orang designer grafis. Tapi ia menjelaskan jika ide besar logo berasal darinya yang kemudian didiskusikan dengan timnya.

"Setelah menentukan garis besar logo, kami diskusikan hingga menghasilkan konsep tridaya dalam 3 fase. Kemudian untuk durasi pengerjaannya secara efektif mulai dari pertengahan Oktober, pengerjaan efektifnya selama 3-4 bulan. Selama pembuatan, kita juga dapat pendampingan dari tim kurator dari otorita IKN dan ADGI pusat," bebernya.

3. Dimas menjelaskan sangat sulit menembus final Lomba Logo IKN dari total 500 peserta

Karya Akademisi UB Jadi Finalis Lomba Logo IKNDesain pemenang Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Gedung di IKN Nusantara. (dok. Kementerian PUPR)

Dimas secara jujur menjelaskan jika perjalanan sejak babak awal sampai final Lomba Logo IKM tidaklah mudah. Ia menceritakan jika sejak awal ada 500 peserta yang harus disingkirkan. Ja menceritakan jika logo ini harus tetap relevan 20 tahun kedepan karena akan digunakan pada 2045.

"Tantangan kami juga bagaimana tetap relevan hingga 20 tahun lagi. Logo tersebut juga harus tetap terinspirasi dari Pancasila agar menggambarkan dan mewakilkan sisi kelanjutan dan kebersamaan. Kemudian diimplementasikan dalam bentuk segi lima sebagai bentuk inti logo kami," pungkasnya.

Baca Juga: Cara Voting Logo IKN, Bisa Dapat Motor Listrik Lho!

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya